Siapa di sini yang tak mengenal rumah Joglo yang berasal dari Daerah Jawa Tengah? Rumah adat Jawa Tengah Joglo ini sangat terkenal karena memiliki bentuk yang sangat khas dan mewah.
Selain itu, hampir semua bagiannya mengandung arti filosofis dan simbolis yang berarti bagi masyarakat Jawa Tengah sendiri.
Buat kamu yang mungkin belum memiliki gambaran seperti apa bentuk rumah adat ini dan apa saja makna simbolis yang dimaksud, mari simak rangkuman selengkapnya di bawah ini.
Sekilas tentang Rumah Joglo
Rumah Joglo adalah nama rumah adat terkenal yang berasal dari Daerah Jawa Tengah yang kini sering menjadi inspirasi desain rumah Joglo modern.
Sebagian besar konstruksi bangunan rumah Joglo jaman dulu didominasi oleh material kayu berkualitas terbaik seperti kayu jati.
Material kayu jati plus desainnya yang orisinil dan khas menjadikan rumah tradisional Jawa Tengah ini tampak begitu mahal dan megah.
Terlebih bagian atapnya yang berbentuk seperti trapesium dan di bagian tengahnya terdapat bagian atap yang menjulang ke atas sehingga membentuk limas.
Kemegahan lainnya bisa kita lihat pada area serambi depan yang luas dan ruang tengah yang makin lapang karena tanpa sekat.
Sejarah Rumah Joglo
Pada masa dahulu, Rumah Joglo Jawa Tengah adalah penanda status sosial bagi pemiliknya.
Artinya, seseorang yang memiliki hunian dengan model Joglo, tandanya dia berasal dari kalangan masyarakat berstatus sosial tinggi.
Tak heran jika tak semua orang bisa memiliki rumah megah ini karena tak semua orang bisa membangunnya.
Sebab, untuk membangun sebuah Rumah Joglo memerlukan biaya yang sangat besar.
Biasanya kalangan masyarakat yang identik dengan label pemilik Joglo adalah kalangan Priyayi, bangsawan Jawa, kalangan pedagang kaya, dan raja.
Dan mereka pun tak boleh membangun semabarang Joglo karena ada jenis Joglo tertentu yang hanya boleh dimiliki oleh kalangan tertentu pula.
Jenis Rumah Joglo
Rumah adat Jawa Tengah ini ada banyak jenisnya. Berikut jenis-jenisnya lengkap dengan penjelasannya.
Joglo Sinom
Jenis Joglo ini berciri khas adanya area teras yang mengelilingi bangunan induknya.
Ciri khas lainnya adalah penggunaan 36 buah saka atau tiang penyangga. Empat tiang di antaranya adalah saka guru yang terpasang di tengah bangunan.
Sementara itu, di bagian atapnya terdapat tiga tingkatan dengan satu bubungan sebagai pusatnya. Di antara tingkatan tersebut ada regangan yang berfungsi sebagai bukaan atau ventilasi.
Joglo Pangrawit
Lain lagi dengan jenis Joglo Pangrawit. Untuk jenis yang satu ini atap berbentuk kubah dengan simbol gantung menjadi ciri khas utamanya.
Tiap sudut denahnya juga terdapat saka yang berguna untuk mendukung bagian atap yang ada di atasnya.
Kita pastinya tak asing dengan model Joglo yang satu ini karena banyak diadopsi pada rumah-rumah modern.
Joglo Jompongan
Model atap pada Rumah Joglo Jompongan ini adalah model atap yang terdiri dari dua susun dengan bubungan yang memanjang ke kanan dan kiri.
Denah pada rumah ini juga berbentuk bujursangkar. Konstruksi bangunannya juga sederhana dan berupa bangunan Joglo tertutup yang dilengkapi pintu.
Plus, tidak banyak ornamen yang kita temukan di jenis Joglo yang satu ini.
Joglo Mangkurat
Nah, beda lagi dengan jenis Joglo ini. Joglo Mangkurat ini tampil sangat mewah dengan dukungan model atap susun tiga. Derajat kemiringan atap model ini beragam.
Kemudian di bagian tengah atap dirancang lebih tinggi agar timbul kesan megah dan bisa menjadi titik untuk pemasangan ornamen seperti lampu hias.
Joglo Hangeng
Ciri utama dari Joglo Hangeng adalah ukuran atapnya yang paling besar daripada jenis Joglo lainnya.
Kemudian ciri lainnya yang tak kalah menonjol adalah terdapatnya elemen Traktak keliling yang membuat visual Joglo ini makin megah bak keraton.
Joglo Lawakan
Jenis Joglo ini memiliki dua susun atap yang desainnya tergolong sangat sederhana. Susunan atap terbawah nampak landai dan lebar.
Sedangkan susunan atap teratas memiliki model meruncing ke atas seperti kubah. Nah, kombinasi dua susun atap yang berbeda ini justru menciptakan kombinasi yang serasi.
Joglo Panggang Pe
Sebenarnya Joglo Panggang Pe ini bukan untuk hunian, tapi dibangun untuk keperluan menjemur hasil panen perkebunan atau pertanian.
Misalnya saja daun teh, daun tembakau, biji kopi, buah cokelat, dan masih banyak hasil panen lainnya.
Namun seiring berjalannya waktu, Panggang Pe ini mengalami pergeseran fungsi menjadi hunian dan juga ruko atau warung.
Sebagai hunian, konstruksi Panggang Pe ini mempunyai empat atau enam buah saka yang menopang keseluruhan atap bangunan.
Namun jumlah saka ini tidaklah harus empat atau enam. Bisa lebih dari enam, menyesuaikan jenis Panggang Pe yang akan dibangun.
Untuk jenisnya sendiri, lumayan banyak. Di antaranya adalah Trajumas, Gedhang Salirang, Empyak Setangkep, Barengan, Gedhang Setangkep, dan Cere Gencet.
Pembagian Ruangan pada Rumah Joglo
Rumah Joglo terbagi menjadi beberapa area ruangan yang mana masing-masing ruangan memegang peranannya sendiri-sendiri. Dan berikut adalah penjelasannya.
Pendopo
Area Pendopo adalah area semi outdoor dengan area terbuka di sekelilingnya.
Pendopo ini merupakan simbol perlindungan di mana pemimpin yang sedang berkuasa menyampaikan perintahnya ke bawahannya.
Pringgitan
Bangunan ini terletak di belakang bangunan Pendopo. Fungsinya adalah sebagai pembatas area dalam dan area Pendopo.
Sama seperti Pendopo, Pringgitan ini juga berupa bangunan semi terbuka dan biasanya menjadi tempat untuk pertunjukan wayang.
Tempat ini juga kerap menjadi lokasi pilihan untuk menyambut tamu agung atau tamu resmi.
Dalem Ageng
Bangunan dengan nama lain Omah Buri ini merupakan tempat khusus yang berisikan kamar atau Senthong.
Jika kamu perhatikan bagian lantainya, posisi lantai pada bangunan ini lebih tinggi daripada lantai Pringgitan dan Pendopo.
Kemudian jika kamu masuk ke dalam ruangan kamar, lantai kamarnya jauh lebih tinggi lagi daripada lantai di luar kamar.
Sama dengan kamar-kamar masa kini, Senthong ini juga bersifat privat. Artinya, selain pemilik kamar, orang lain tidak bisa sembarangan memasukinya.
Senthong
Ini adalah kamar tidur yang terdiri dari Senthong di sisi kanan untuk ayah. Lalu ada Senthong sisi kiri untuk ibu dan anak-anak yang masih kecil, dan Senthong tengah.
Nah, Senthong tengah ini adalah ruangan khusus untuk kegiatan meditasi atau mencari ketenangan.
Gandhok
Bangunan Gandhok ini terletak di sebelah kiri dan kanan bangunan Pendopo. Fungsi dari Gandhok ini adalah sebagai kamar tidur untuk putera-puteri yang sudah beranjak dewasa.
Letak Gandhok ini harus sesuai dengan ketentuan. Misalnya Gandhok untuk anak perempuan terletak di sebelah kiri. Sementara Gandhok untuk anak laki-laki berada di sebelah kanan.
Gandhok ini juga berfungsi sebagai kamar tamu apabila ada tamu yang ingin menginap.
Area Pelayanan
Khusus area pelayanan ini ada dua bangunan, yaitu Pekiwan dan Pawon. Pekiwan di sini berisi sumur dan kamar mandi. Letaknya tepat di samping Pawon.
Sedangkan Pawon di sini adalah dapur yang menjadi tempat untuk aktivitas memasak dan tempat untuk menyambut kerabat perempuan atau tetangga.
Area pelayanan ini wajib terpisah dari area bangunan utama. Hal ini sesuai dengan tradisi dan budaya yag berlaku di tata kehidupan masyarakat Jawa.
Tujuan lainnya adalah agar area bangunan utama tetap terjaga kerapian dan kebersihannya mengingat area dapur dan kamar mandi identik sebagai tempat yang kurang higienis.
Itulah rangkuman mengenai Rumah Joglo lengkap dengan informasi sejarah, jenis, dan pembagian ruangannya.
Berbeda dengan rumah adat Indonesia pada umumnya, Joglo ini adalah salah satu rumah adat yang desain arsitekturnya menjadi inspirasi desain rumah-rumah Joglo modern masa kini.
Jadi, kamu tidak akan kesulitan untuk menemukan rumah Joglo karena kini banyak bangunan rumah modern yang mengadopsi konsep dasar rumah adat ini.
Meski begitu, kita perlu mengenal desain origin dari rumah adat asli Jateng ini dan terus melestarikannya.