Home » Jawa » Rumah Joglo Betawi

Rumah Joglo Betawi

Selain ada di Jateng, di DKI Jakarta juga ada rumah Joglo juga, loh. Namanya tak lain tak bukan adalah rumah Joglo Betawi.

Meski begitu, tentu ada perbedaan yang cukup mencolok antara Joglo khas Betawi ini dengan Jogloa khas Jawa.

Penasaran apa saja perbedaannya? Sebelum kita bahas perbedaannya, kita bahas sejarahnya dulu yuk.

Sejarah Rumah Joglo Betawi

rumah joglo betawi berasal dari

Ngomongin soal sejarah rumah Joglo Betawi, tentu tak bisa lepas dari yang namanya sejarah atau asal muasal Suku Betawi.

Ya, Suku Betawi ini muncul akibat adanya akulturasi budaya dari berbagai suku dari daerah lain, termasuk Suku Jawa.

Pada masa kolonial Belanda, ada banyak suku bangsa dari berbagai daerah di Indonesia yang didatangkan oleh Belanda.

Mereka kemudian dijadikan pekerja di berbagai proyek strategis Belanda di Batavia.

Alhasil, banyak di antara mereka yang menghuni beberapa wilayah di di Batavia yang sekarang menjadi wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Nah, di sinilah antar suku bangsa bertemu lalu budaya mereka berakulturasi hingga melebur menjadi sebuah budaya baru yang disebut dengan budaya Betawi.

Budaya Betawi inilah yang kini menjadi identitas baru bagi keturunan para pendatang ini.

Meski sudah terjadi akulturasi budaya, tentu masih ada beberapa elemen-elemen asli yang masih dipertahankan.

Elemen-elemen inilah yang kemudian menjadi ciri khas yang merefleksikan akar budaya aslinya.

Contohnya saja gaya arsitektur pada Rumah Joglo Betawi yang secara visual masih terlihat mirip dengan rumah adat Jawa Joglo.

Perbedaan Rumah Joglo Betawi dan Jawa

rumah joglo betawi adalah

Rumah Joglo di Betawi ini merupakan contoh nyata hasil percampuran budaya Jawa dan Betawi.

Namun tetap saja ada sejumlah perbedaan pada ornamen, interior, dan tata ruang dengan Joglo Jawa.

Agar kamu mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi, berikut penjelasan perbedaannya.

Atap

Bagian atap rumah Joglo Betawi berbentuk perahu terbalik. Sedangkan bentuk atap pada rumah Joglo Jawa terlihat lebih mirip dengan bentuk trapesium.

Sekilas kedua bentuk tersebut sama. Namun bentuk atap perahu terbalik memiliki ciri bubungan yang lebih panjang.

Bentuk semacam ini berbeda dengan bentuk atap trapesium pada rumah Joglo Jawa yang mana bubungannya lebih pendek, sehingga membuat puncak atap terlihat lebih lancip.

Struktur Rangka Atap

Model struktur atap pada rumah Joglo Jawa adalah model temu gelang atau model payung. Model ini sangat berbeda dengan model struktur atap rumah Joglo Betawi yang berupa model kuda-kuda Timur.

Perbedaan model ini tentunya berpengaruh pada bentuk penutup atap pada kedua rumah Joglo tersebut.

Pilar

Tiang penopang atau pilar pada kedua jenis Joglo ini memang berbeda. Rumah Joglo Jawa, misalnya, terdapat pilar utama yang disebut saka guru.

Sementara pada rumah Joglo yang ada di kampung-kampung masyarakat Betawi tidak memiliki saka guru. Melainkan hanya berupa tiang-tiang biasa yang menopang di bagian serambi depan saja.

Pembagian Ruang

Perbedaan yang sangat kentara juga bisa kita jumpai pada pembagian ruangannya. Rumah adat Betawi bernama Joglo ini menerapkan pembagian ruangan yang jelas.

Artinya, kita akan menjumpai ada beberapa ruangan dengan fungsi masing-masing. Seperti ruang depan untuk menerima tamu.

Lalu masuk ke dalam lagi ada ruang tengah yang biasanya berfungsi sebagai ruang keluarga dan kamar-kamar. Dan terakhir ada ruang belakang untuk dapur dan kamar mandi.

Pembagian ruangan semacam ini jarang bisa kita temui di rumah Joglo Jawa klasik. Sebab, umumnya rumah Joglo Jawa hanya terdiri dari satu ruangan yang hanya diberi sekat-sekat semi permanen.

Namun di era modern ini, kini banyak bermunculan rumah Joglo modern yang mengadopsi desain Joglo klasik yang di dalamnya sudah berupa ruangan-ruangan permanen.

Joglo dan Status Sosial

Pada zaman dahulu, kepemilikan rumah Joglo juga bisa menjadi indikator status sosial. Artinya, rumah adalah simbol status sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Hal ini juga berlaku di lingkungan masyarakat Betawi. Umumnya mereka yang memiliki rumah Joglo adalah mereka yang memiliki status sosial yang tinggi.

Sebab, konstruksi bangunan rumah ini selain mewah dari segi arsitektur, juga memerlukan biaya pembangunan yang sangat besar.

Apalagi material-material yang digunakan adalah material-material yang harganya cukup mahal di pasaran. Contohnya adalah material kayu yang jumlahnya cukup banyak.

Jadi, tak heran apabila rumah Joglo ini hanya dimiliki oleh kaum bangsawan atau priyayi dari lingkungan masyarakat Betawi.

Sebenarnya pada lingkungan bermasyarakat di Jawa juga kurang lebih sama, yakni rumah Joglo identik dengan rumah priyayi.

Namun ada juga tipe Joglo lainnya yang juga bisa dihuni oleh kalangan rakyat biasa. Biasanya tipe Joglo yang dimaksud adalah rumah Joglo yang desainnya lebih sederhana.

Hiasan

Perbedaan yang cukup signifikan juga bisa kita jumpai pada penggunaan hiasan di beberapa bagian rumah.

Joglo khas Jawa identik dengan hiasan-hiasan dengan motif super-rumit dan personal yang dibuat oleh perajin.

Hiasan-hiasan ini biasanya tersemat pada rumah Joglo berarsitektur mewah, baik Joglo klasik maupun Joglo modern.

Namun tidak dengan Joglo Betawi yang hanya menambahkan hiasan sederhana di beberapa titik saja.

Hiasan pada rumah adat Betawi ini kebanyakan hanya berupa ukiran biasa dengan motif geometris.

Material Bangunan

Bahan utama rumah Joglo khas Jawa adalah kayu jati yang terkenal akan ketahanan dan kekuatannya.

Kayu jati ini mereka gunakan untuk membangun struktur tiang atau saka, rangka atap, dan hiasan ukiran.

Kemudian untuk bagian atap, pada masa dahulu, nenek moyang masyarakat Jawa menggunakan dedaunan, alang-alang, atau jerami kering.

Namun kini banyak masyarakat yang sudah menggunakan genteng berbahan tanah liat sebagai penutup atap rumah Joglo mereka.

Lantainya yang semula hanya tanah, kini sudah banyak rumah Joglo yang beralaskan tegel pada area lantai.

Kemudian bagian dinding yang dulunya adalah anyaman bambu, kini sudah berupa tembok beton yang solid dan kuat.

Nah, lain lagi dengan rumah Joglo khas Betawi yang materialnya lebih fleksibel yang mana tak harus menggunakan kayu jati. Akan tetapi boleh menggunakan jenis kayu lain.

Contohnya kayu nangka yang kuat dan juga tahan lama seperti kayu jati. Pemililk rumah juga bisa menggunakan kayu kecapi sebagai alternatifnya.

Lalu material atapnya pada zaman dahulu masih menggunakan serabut. Beda dengan masa kini yang atapnya berupa genteng tanah liat.

Ruangan-Ruangan pada Rumah Joglo Betawi

gambar Rumah Joglo betawi

Rumah dengan nama lain Rumah Bebongkot ini terbagi menjadi beberapa ruangan. Lebih tepatnya ada ruangan depan, ruangan tengah, dan yang terakhir adalah ruangan belakang.

Tiap ruangan ini memegang fungsi berbeda. Seperti ruangan depan yang memang tersedia untuk menjamu tamu yang sedang berkunjung.

Lalu ruangan tengah yang sifatnya lebih privat karena ada kamar-kamar dan juga ruang keluarga.

Terakhir ada ruangan belakang yang berfungsi sebagai area dapur dan juga kamar mandi plus toilet.

Baik di ruangan depan maupun ruangan belakang, terdapat pintu untuk akses keluar masuk rumah.

Fungsi Rumah Joglo Betawi

perbedaan rumah joglo betawi dan jawa

Jelas sekali bahwa fungsi utama rumah adat Betawi ini adalah sebagai rumah tinggal permanen.

Sebagai hunian sehari-hari, rumah ini dirancang senyaman dan seaman mungkin. Jadi wajar jika interior ini lengkap akan ruangan-ruangan dengan fungsi masing-masing.

Namun pada waktu tertentu, rumah ini juga dapat berfungsi sebagai tempat pertemuan keluarga atau kerabat.

Misalnya menjelang suatu acara keluarga seperti pernikahan, tasyakuran, dan acara-acara keluarga lainnya.

Selama acara keluarga berlangsung, para kerabat atau keluarga besar yang hadir biasanya akan disambut dan ditempatkan di ruangan depan dan ruang keluarga.

Terkadang serambi depan juga menjadi opsi terbaik apabila kedua ruangan di atas sudah tak bisa mengakomodasi.

Itu dia pembahasan singkat dan lengkap tentang Rumah Joglo Betawi yang sangat menarik.

Dari informasi ini, kita bisa simpulkan bahwa terdapat beberapa perbedaan mendasar antara Joglo khas Betawi dan Joglo asli Jawa.

Dan yang lebih penting lagi adalah adanya wawasan baru yang kita dapatkan hanya dengan membaca informasi ini.

Dengan berbekal wawasan ini, kita dapat berbagi wawasan kepada orang-orang terdekat yang membutuhkannya.

Sisi positif lainnya adalah kita jadi semakin mengenal produk budaya sekaligus warisan nenek moyang kita ini.

Dengan begitu, secara tidak langsung, kita turut membantu dalam melestarikan warisan budaya yang telah ada.

Bagaimana dengan kamu? Sudahkah membaca artikel rumah adat Indonesia lainnya hari ini? Yuk kenali lagi warisan budaya Nusantara yang luar biasa kaya ini.

Scroll to Top