Rumah adat Sumatera adalah hanya salah satu dari sekian banyak kekayaan budaya Nusantara.
Ada banyak nama rumah tradisional khas Sumatera karena masing-masing provinsi memiliki nama rumah adat tersendiri.
Dan berikut adalah daftar nama rumah adat asli Sumatera yang telah diulas oleh Rumah Adat Indonesia.
Daftar Rumah Adat Sumatera Barat, Utara, dan Sumatera Selatan Lengkap dengan Keunikannya
Berikut terdapat daftar nama rumah adat dari berbagai wilayah yang ada di Pulau Sumatera.
Termasuk di dalamnya ada rumah adat Minangkabau, rumah adat Sumatera Selatan, dan rumah adat Sumatera Utara.
1. Gonjong Ampek Baanjuang
Ini merupakan rumah adat masyarakat Padang yang banyak ditemui di Daerah Luhak Nan Tigo.
Bangunan hunian ini memiliki struktur yang autentik dan khas, dan merupakan simbol adat bagi masyarakat setempat.
Sesuai namanya, ‘ampek’ di sini artinya empat yang mana kata empat ini mengacu pada jumlah Gojong yang terpasang di atas atap.
Interiornya dapat menjadi 7 buah ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda. Misalnya sebagai kamar, dapur, ruang tamu, dsb.
Dan ada satu elemen yang menjadi ciri khas dari rumah adat ini, yaitu ruangan tambahan yang dinamakan Anjung.
Ruangan Anjung ini biasanya berada di kanan dan kiri bangunan utama.
2. Rumah Gadang Jenis Gajah Maharam
Unit rumah adat Sumatera Barat ini adalah yang paling terkenal dan juga mewah.
Pembangunannya pun tak bisa sembarangan karena harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan adat yang berlaku.
Sebagai contoh rumah ini wajib menghadap Utara yang mana semua sisi dindingnya harus tertutup dengan Sasak.
Material bangunannya juga harus berupa kayu berkualitas terbaik. Contohnya Kayu Surian, Kayu Juar, dan Kayu Ruyung.
Namun untuk bagian bidang atapnya, biasanya bermaterial seng yang ringan dan berharga terjangkau.
Umumnya rumah adat ini mempunyai 4 kamar tidur dengan ornamen ukiran khas Minangkabau di bagian pintunya.
Kemudian untuk menjaga rumah adat Minangkabau ini tetap kokoh dan tahan gempa, sudah ada 30 tiang penopang yang menyangganya.
3. Gonjong Anam
Jika kamu melihat gambar rumah adat Sumatera Barat di internet, pasti kamu akan takjub.
Sebab, tampilannya begitu mewah dengan atap-atap yang bertumpuk-tumpuk dan ujung-ujung atapnya yang meruncing.
Fasad bangunannya juga besar dengan material kayu bercat cokelat gelap cenderung ke hitam-hitaman.
Sekilas dari bentuknya, memang agak mirip dengan Rumah Gadang Gajah Maharam.
Hanya saja rumah ini sudah alami berbagai modifikasi. Khususnya adanya tambahan ornamen ukiran asli Minangkabau.
Selain itu, Rumah Gadang yang satu ini tampak lebih modern bila dibandingkan dengan Rumah Gadang pada umumnya.
Jumlah jendelanya juga lebih banyak dengan tujuan untuk mengoptimalkan pencahayaan alami dari luar ruangan.
4. Gonjong Sibak Baju
Berikutnya ada Rumah Gonjong Sibak Baju yang bentuknya sangat mirip dengan belahan baju khas sana.
Dari segi desain arsitektur, Rumah Gonjong Sibak Baju memang terkesan meniru desain Rumah Gadang Gajah Maharam.
Selain desain, ada beberapa elemen yang sama dengan elemen pada Rumah Gadang Gajah Maharam.
Sebut saja elemen pemilihan jenis material kayu dan juga elemen sasak.
Namun rumah adat ini juga punya ciri khas tersendiri, yakni bagian atap yang menutupi anak tangga utama.
Ujung atap tersebut tidak meruncing. Melainkan datar dengan tingkat kemiringan yang tak seberapa.
5. Rumah Gadang Gonjong Limo
Bangunan khas milik masyarakat Minangkabau ini juga sangat megah dan besar.
Area muka tampak WAH yang menyambung dengan bagian-bagian lainnya di sisi kanan dan kirinya.
Jika kamu lihat dari luar, area teras dan muka, tertutup atap dengan ujung runcing dan menjulang ke atas.
Atap tersebut menyambung dengan atap-atap utama yang menutupi tiap bilik bangunan namun dengan arah yang berbeda, yaitu menghadap samping kanan-kiri.
Nah, bilik-bilik ruangan yang terdapat di sisi kanan dan kiri bangunan utama disebut dengan Gonjong.
Namun Rumah Gadang ini tidak memiliki Anjung. Inilah yang membedakan rumah ini dengan Rumah Gadang Gajah Maharam.
Jika kamu penasaran dengan bentuk aslinya, saat berkunjung ke Kota Padang, silakan singgah ke Daerah Payakumbuh.
Sebab, di daerah tersebut masih ada banyak Rumah-Rumah Gadang Gonjong Limo yang terawat dan masih digunakan sebagai hunian.
6. Rumah Gadang Surambi Papek
Nah, untuk Rumah Gadang yang satu ini jelas berbeda dengan Rumah-Rumah Gadang lainnya.
Coba kamu lihat di bagian kanan-kiri dari teras atau bangunan utamanya.
Bangunan di sisi kanan dan kiri pada rumah ini disebut Bapamokok atau Papek jika kamu artikan ke dalam Bahasa Minang.
Dalam bahasa lokal tersebut, Papek berarti pintu masuk dari belakang.
Jadi, jika ingin memasuki rumah ini, kamu dapat mengaksesnya melalui pintu belakang.
Namun bersamaan dengan berkembangnya zaman, banyak Rumah Gadang Surambi Papek ini memiliki pintu depan sebagai akses utama untuk memasuki area dalam rumah.
7. Rumah Gadang Batingkek
Ngomongin soal kemegahan Rumah Gadang, kamu pasti juga akan takjub saat melihat Rumah Gadang kebanggaan masyarakat Minang ini.
Rumah Gadang Batingkek ini sungguh megah dan sepintas desain arsitekturnya mirip dengan Rumah Gadang Gajah Maharam.
Yang membuatnya berbeda adalah struktur bangunannya yang bertingkat. Jadi, terdapat lantai 1 dan 2 di rumah ini.
Dulu, Rumah Gadang Batingkek ini banyak tersebar di berbagai area di tanah Sumatera Barat.
Namun kini sangat jarang dijumpai, terutama di area perkotaan seperti Kota Padang yang mana mayoritas hunian di sana adalah hunian-hunian modern.
8. Siwaluh Jabu
Nah, kalau yang satu ini merupakan rumah adat asli tanah Karo yang bangunannya menjulang tinggi hingga 12 meter.
Teknik pembangunannya juga unik, yaitu teknik lilit dengan menggunakan kayu dan tanpa memakai paku.
Pemberian nama Siwaluh Jabu ini juga memiliki arti ‘rumah yang dihuni oleh 8 keluarga’.
Delapan keluarga yang menghuni Rumah Adat Sumatera ini adalah keluarga terpilih.
Selain bermakna filosofis, tiap elemen pada rumah ini juga mengandung unsur-unsur adat yang sangat kuat.
9. Rumah Adat Nias
Suku Nias adalah suku yang mendiami daerah pesisir Sumatera Utara.
Rumah yang mereka huni bernama Omo Sebua yang memiliki desain yang sangat unik dan original.
Biasanya hanya orang yang memiliki peranan penting saja yang boleh menghuni rumah adat ini.
Contohnya saja kepala suku, Takenori atau kepala negara, bangsawan, atau Salawa alias kepala desa.
Tiap rumah adat ini biasanya dibuat dengan desain yang berbeda-beda. Namun ada satu yang menjadi ciri khasnya, yaitu bangunan rumah yang dibangun dengan alas Kayu Nibung.
Kayu Nibung ini adalah kayu yang tumbuh tinggi dan berdiameter besar.
10. Rumah Adat Bolon
Dulunya rumah adat Sumatera Utara ini hanya boleh dihuni oleh raja. Namun saat ini, banyak masyarakat biasa yang mengadaptasi desain rumah adat ini sebagai hunian utama mereka.
Rumah yang memiliki sebutan lain Rumah Gargo ini memiliki area interior yang sangat luas, sehingga sering menjadi area khusus untuk acara keluarga besar.
Selain itu, bangunan rumah ini juga berbentuk panggung di mana bagian atas digunakan sebagai area hunian. Sementara di bagian kolongnya bisa dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan.
Kemudian area kamar biasanya akan lebih tinggi dibandingkan dengan dapur dan ruangan-ruangan lainnya.
11. Rumah Adat Bagas Godang
Kalau rumah adat yang satu ini adalah rumah adat milik Suku Batak Mandailing yang mempunyai struktur yang khas.
Bentuk bangunannya bujur sangkar dengan kayu-kayu sebagai tiang penopangnya. Tiang-tiang kayu ini harus berjumlah ganjil agar sesuai dengan ketentuan adat.
Memasuki area interior rumah, kamu akan menemukan beberapa ruangan yang terdiri dari ruang depan, tengah, kamar tidur, dan juga dapur.
Keseluruhan bagian rumah, mulai dari lantai, dinding, dan atap berupa kayu dan terdapat tangga utama dengan anak tangga berjumlah 7 atau 9 buah anak tangga.
Model rumah ini adalah rumah panggung dengan ruang kosong di bawahnya alias kolong.
12. Rumah Adat Pakpak
Desain rumah adat Suku Pakpak ini juga sangat khas dan juga unik. Sebab, material utama pembuatnya adalah ijuk, bukan kayu.
Material ijuk ini akan terpasang sebagai atap dan lantai rumah. Sedangkan material di bagian dindingnya berupa material yang lebih kuat dan padat seperti kayu.
Lebih uniknya lagi, mayoritas rumah adat Pakpak ini tampil dengan warna-warna cerah.
Dan yang paling menarik adalah atap rumah ini sangat mirip dengan sepasang tanduk kerbau.
Atap yang mirip dengan tanduk kerbau ini rupanya menyimbolkan jiwa pahlawan yang teramat kuat.
13. Rumah Adat Simalungun
Seperti rumah adat Jawa Tengah Limasan, rumah adat ini juga berbentuk limas. Hanya saja dibangun dengan model rumah panggung.
Tinggi kolong pada rumah adat ini bisa capai 2 meter yang memang sengaja dibuat agar babi hutan dan anjing hutan tidak bisa masuk ke area dalam rumah.
Bagian tiang-tiang penyangganya pun spesial karena terdapat ukiran-ukiran cantik berwarna cerah sebagai hiasannya.
Namun uniknya, pintu pada rumah ini lebih pendek daripada pintu-pintu rumah pada umumnya.
Hal ini bertujuan agar siapapun yang bertamu akan membungkuk saat akan memasuki rumah sebagai bentuk penghormatan pada tuan rumah.
14. Rumah Adat Angkola
Berikutnya ada rumah adat Suku Angkola yang akan mengakhiri pembahasan rumah adat Sumatera Selatan kita kali ini.
Bangunan rumah adat khas Suku Angkola ini menggunakan material ijuk dan tanah liats di bagian atapnya.
Sementara itu, untuk dinding dan lantainya, material yang digunakan adalah papan kayu.
Rumah berbentuk persegi ini juga mempunyai bagian atap yang melebar di bagian depan dan mengecil di bagian atas. Dan bagian puncaknya berbentuk segitiga.
15. Rumah Cara Gudang
Geser sedikit ke wilayah Sumatera bagian Selatan karena di wilayah ini juga lumayan banyak rumah adat yang menarik untuk kita kupas.
Salah satunya adalah Cara Gudang yang sebagian besar materialnya adalah kayu berkualitas dan tahan lama.
Contohnya adalah Kayu Tembesu, Kayu Unglen, dan Kayu Petanang. Ketiga varian kayu ini adalah material favorit bagi masyarakat setempat.
Rumah Cara Gudang ini terdiri dari dua area utama, yaitu area teras dan area dalam rumah.
Khusus area dalam, terbagi lagi menjadi beberapa ruangan. Di antaranya ruang belakang, tengah, dan ruang depan.
Dan masing-masing ruangan tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Seperti ruang depan yang berfungsi sebagai tempat untuk menjamu tamu.
Sedangkan ruang tengah berfungsi untuk ruang keluarga dan kamar tidur. Dan ruang belakang berfungsi sebagai dapur.
16. Rumah Adat Limas Sumatera
Limas di sini merupakan kependekan dari kata “lima” dan “emas”. Dari fasadnya sendiri terlihat jelas bahwa rumah ini memiliki tiang penopang setinggi 2 meter.
Rumah ini juga mempunyai undakan atau Kekijing yang jumlahnya2 atau 4 buah.
Di bagian dalam rumah, terdapat 5 ruangan, yaitu Jogan, Pagar Tenggalung, Kekijing kedua, Kekijing ketiga, dan ada juga Gegajah.
17. Rumah Rakit
Sesuai dengan namanya, Rumah Rakit adalah rumah adat khas Sumatera Selatan yang terletak di atas sebuah rakit besar.
Pondasi rumah terbuat dari kayu-kayu yang berbentuk balok lengkap dengan dukungan potongan-potongan bambu.
Adapun tiang-tiang rumah ini diikat ke penyangga yang sudah tertanam di tepi sungai.
Berdasarkan gambaran ini, tentu kamu bisa menyimpulkan bahwa Rumah Rakit ini hanya bisa kamu jumpai di tepian sungai saja.
Dan pintu utama Rumah Rakit ini wajib menghadap daratan atau jembatan bambu untuk mempermudah akses.
18. Tatahan
Rumah adat dengan nama Tatahan ini berbentuk bujur sangkar dan berupa rumah panggung dengan kolong setinggi 1.5 meter.
Umumnya rumah ini terbuat dari 100 persen Kayu Tembesu. Namun kini banyak Rumah Tatahan yang menggunakan material Kayu Tembesu dan Kayu Telat.
Bukan rahasia lagi bahwa Kayu Tembesu terkenal sangat tahan lama dan bahkan konon mampu bertahan hingga ratusan tahun.
Rupanya rumah adat ini tak hanya unggul soal material kayu yang digunakan.
Tatahan ini juga unggul soal keindahan visualnya. Silakan kamu saksikan sendiri pada lukisan-lukisan yang berbentuk pahatan yang terpasang di berbagai sisi ruangan.
Nah, berbicara soal ruangan, bagian interior Tatahan terbagi menjadi 4 ruangan, yakni Sangkar Atas, Sangkar Bawah, area depan, dan area tengah.
19. Rumah Kilapan
Rumah adat Kilapan juga masuk dalam daftar nama-nama rumah adat Sumatera Selatan yang memiliki dukungan tiang-tiang penyangga setinggi 1.5 meter ini.
Bedanya rumah ini dengan rumah panggung pada umumnya adalah tiang-tiang penyangga pada rumah ini tidak tertancap di tanah, tapi hanya diletakan di atas permukaan tanah.
Itulah menariknya dari rumah adat ini. Mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana bisa tiang-tiang tersebut mampu menopang rumah sebesar itu.
Jawabannya adalah tiang-tiang tersebut diletakan secara presisi dengan jarak, sudut, dan tinggi yang seragam satu sama lain. Dengan memenuhi kriteria ini, pondasi rumah akan tetap seimbang.
Berbeda dengan Rumah Tatahan, Rumah Kilapan ini tidak mempunyai pahatan atau ukiran sebagai hiasan. Akan tetapi area rumah memiliki tekstur halus karena semua permukaannya dihaluskan dengan menggunakan sugu atau ketam.
20. Rumah Adat Kingking
Masih sama dengan rumah-rumah adat lainnya, Rumah Kingking juga memiliki model rumah panggung yang nyaman dan aman.
Bagian atapnya terbuat dari material bambu yang sudah dibelah menjadi dua bagian, atau masyarakat setempat menyebutnya Gelumpai.
Nah, pada bagian dalam rumah, terdapat beberapa ruangan yang memiliki fungsi yang sama dengan ruangan-ruangan yang ada di Rumah Tatahan. Sebut saja ada ruang tengah, ruang depan, sangkar bawah, dan sangkar atas.
21. Rumah Ulu
Dan rumah adat Sumatera Selatan yang terakhir adalah Rumah Ulu. Sesuai dengan namanya, rumah adat ini adalah hunian bagi masyarakat yang tinggal di area hulu Sungai Musi.
Rumah ini istimewa karena proses pembangunannya sangat rumit. Sebab, pembangunan rumah ini menggunakan sistem ulak-ulak.
Materialnya juga material khusus, seperti Kayu Unglen yang nantinya berfungsi sebagai pondasi rumah.
Sayangnya Rumah Ulu ini semakin langka, sehingga sulit ditemukan hingga kini.
Demikian ulasan mengenai daftar rumah adat Sumatera lengkap dengan penjelasan struktur dan keunikannya.
Kamu bisa gunakan info ini sebagai referensi untuk menambah wawasan seputar rumah adat sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.
Dan jika kamu berencana mengunjungi salah satu daerah di atas, jangan sia-siakan kesempatan untuk menyaksikan kemegahan rumah-rumah adat di atas secara langsung, ya.