Rumah Adat Madura

Pernahkah kamu penasaran dengan rumah adat suku Madura yang bernama Tanean Lanjhang beserta ciri khas serta filosofinya?

Rumah tradisional yang tampak begitu eksotis dan unik ini punya cerita yang menarik di balik setiap detailnya.

Mulai dari bentuk, bahan pembuatannya hingga tata letaknya, semua mempunyai makna filosofis yang dalam.

Yuk, mari kita jelajahi secara lebih mendalam kebudayaan rumah adat Suku Madura melalui artikel ini!

Nama Rumah Adat Madura dan Gambarnya

Nama rumah adat Madura yaitu rumah Tanean Lanjhang yang merupakan bagian penting dari kebudayaan masyarakat Madura.

Asal namanya mengacu pada pemukiman atau kumpulan rumah adat Madura yang terdiri dari beberapa unit rumah dan masih ditempati oleh keluarga dalam ikatan kekerabatan.

Sikap kekeluargaan sangat kental dalam masyarakat Madura, dan hal ini tercermin dalam rumah adat Tanean Lanjhang.

Terkadang, satu kelompok rumah dapat terdiri dari 2 hingga 10 unit rumah, dihuni oleh sepuluh keluarga atau lebih. Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya nilai-nilai keluarga dalam budaya Madura.

Simbol-simbol kebersamaan dan kekeluargaan juga tercermin dalam kondisi rumah adat Madura yang sebagian besar masih terawat dengan baik dan dilestarikan hingga saat ini.

Letak rumah adat ini sering berdekatan dengan lahan pertanian dan sumber air, menggambarkan hubungan erat antara manusia, alam, dan kehidupan sehari-hari.

Ciri Khas Rumah Adat Madura

permukiman rumah adat madura

Setiap rumah memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, termasuk Tanean Lanjhang yang merupakan halaman depan panjang khas rumah adat Madura.

Tanean Lanjhang, yang berarti halaman panjang, adalah tempat tinggal bersama keluarga besar yang masih memiliki hubungan darah.

Rumah ini terdiri dari beberapa komponen seperti rumah induk, langgar, kandang, dapur, dan pekarangan.

Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari rumah adat Tanean Lanjhang adalah atapnya yang berbentuk kerucut.

Atap ini menggunakan daun kelapa yang terangkai secara artistik. Desain atap yang unik ini memberikan kesan estetika yang khas dan juga memiliki fungsi praktis untuk menjaga suhu di dalam rumah agar tetap sejuk.

Keunikan lainnya adalah jarak antar rumah yang dekat, biasanya hanya dipisahkan oleh pekarangan dan berdekatan dengan lahan pertanian serta sumber air.

Tanean Lanjhang dihuni oleh satu keluarga besar dan biasanya terdiri dari 5 hingga 8 rumah yang dikelilingi oleh tanaman seperti semak dan bambu, yang berfungsi sebagai pagar dan pelindung dari angin kencang.

Pekarangan rumah ini terbuka tanpa pagar, dan setiap tamu diharapkan masuk melalui jalan atau pintu yang telah disediakan, sebagai tanda sopan santun.

Rumah adat ini memiliki satu pintu masuk dengan ukiran khas Madura yang simbolis, menggambarkan kesetiaan dan perjuangan.

Rumah induk di Tanean Lanjhang ditempati oleh orang tertua dalam keluarga, yang disebut kepala somah. Beliau bertindak sebagai pemimpin kecil yang mengatur kebijakan keluarga, terutama yang berkaitan dengan pernikahan.

Atap rumah dihiasi dengan dua jengger ayam yang menghadap satu sama lain, mengingatkan penghuni tentang kematian yang pasti akan datang.

Bagian-bagian ruang Rumah Adat Madura

bagian-bagian rumah adat madura
sketsa rumah adat madura

Tanean Lanjhang

Tanean Lanjhang, atau pekarangan, merupakan ruangan utama yang terletak di tengah-tengah rumah adat Madura. Ruangan ini memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:

1. Tempat Sosialisasi

Tanean Lanjhang digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi antara anggota keluarga. Di sini, mereka saling bertemu, berbicara, dan menjalin hubungan sosial.

2. Aktivitas Sehari-hari

Ruangan ini menjadi tempat untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, seperti makan bersama, bermain, dan berkumpul.

3. Ritual Keluarga

Tanean Lanjhang juga digunakan untuk melaksanakan ritual-ritual keluarga, termasuk upacara adat dan perayaan.

4. Mengikat Hubungan Keluarga

Kebersamaan dan kekeluargaan dibangun di Tanean Lanjhang. Ruangan ini menjadi tempat di mana anggota keluarga saling mendekatkan diri dan mempererat ikatan batin.

Dengan peran sentralnya, Tanean Lanjhang menjadi jantung dari rumah adat Madura, menghubungkan semua anggota keluarga dalam suasana yang hangat dan akrab.

Tempat Ibadah Langgar

Setiap rumah adat Madura selalu dilengkapi dengan mushola atau langgar. Mushola ini bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga berfungsi sebagai tempat Kepala somah (kepala keluarga) untuk mengawasi orang-orang yang masuk dan keluar dari pekarangan.

Orang Madura menyebut tempat ibadah ini sebagai langgar. Langgar Madura memiliki peran penting karena mayoritas masyarakat Madura adalah pemeluk agama Islam yang taat.

Langgar merupakan simbol ketaatan beragama bagi masyarakat Madura. Lokasi langgar selalu menghadap ke arah barat, sesuai dengan arah kiblat dalam Islam.

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, langgar juga digunakan untuk menjaga hewan ternak dan melindungi hasil panen. Tempat ini juga menjadi pusat kegiatan laki-laki.

Langgar digunakan untuk bekerja di siang hari, menerima tamu, dan sebagai tempat beristirahat. Selain itu, langgar sering menjadi tempat berbagai aktivitas sehari-hari dan tempat belajar agama bagi penghuni Tanean Lanjhang.

Ruang Utama

Rumah utama atau bangunan utama dalam rumah adat Madura biasanya dihuni oleh orang tertua dari seluruh keluarga yang tinggal dalam kumpulan rumah tersebut.

Ukuran rumah utama biasanya lebar sekitar 6,6 meter dan panjang hingga 11 meter. Ciri khas yang membedakan bangunan utama dari bangunan lain adalah adanya jengger ayam yang digunakan sebagai tanda pengenal.

Bangunan utama juga sering terlihat lebih besar dan lebih mewah dibandingkan dengan bangunan lainnya.

Dapur

Dapur dalam rumah Madura biasanya terletak di samping atau belakang rumah, berdekatan dengan langgar atau bahkan bersebelahan dengan kandang ternak.

Fungsi dapur tidak hanya sebagai tempat memasak, tetapi juga sebagai lumbung untuk menyimpan hasil panen.

Ukuran dapur tidak terlalu luas dan lokasinya disesuaikan dengan kebutuhan. Dapur merupakan tempat sentral untuk memasak dan mengelola persediaan makanan bagi keluarga.

Pola Bangunan Rumah Adat Madura

sketsa rumah adat tanean lanjhang
sketsa rumah adat tanean lanjhang

Tahukah Anda bahwa membangun pemukiman rumah Madura mengikuti aturan baku yang ketat?

Pola pemukiman ini tidak boleh sembarangan. Terdapat aturan adat yang harus selalu dipatuhi agar kehidupan sosial berjalan harmonis.

Berikut beberapa aspek dalam pola pemukiman rumah tradisional Madura:

1. Orientasi Rumah Utama

Bangunan rumah utama harus ditempatkan berjejer dari arah barat ke timur. Ini memiliki makna dan simbolisasi tertentu dalam budaya Madura.

2. Halaman Tanean

Bagian tengah pemukiman adalah halaman Tanean. Di sini, rumah utama ditempatkan pada sisi utara dan selatan halaman. Tanean juga berfungsi sebagai tempat berinteraksi dan berkumpul.

3. Mushola

Mushola terletak di bagian barat, persis di tengah pemukiman. Seakan menjadi titik sentral, mushola memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari.

4. Urutan Rumah Utama

Letak rumah utama diatur dengan cermat. Ujung paling barat ditempati oleh generasi tertua, dan semakin ke timur, usia penghuni semakin muda.

Dengan mengikuti aturan ini, pemukiman rumah Madura memperlihatkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang kuat.

Keunikan Rumah Adat Madura Tanean Lanjhang

Rumah adat Madura, khususnya Tanean Lanjhang, memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari rumah adat Jawa lainnya:

1. Tata Pemukiman yang Rapi

Tanean Lanjhang adalah pemukiman yang teratur dan rapi. Meskipun sederhana, para penghuninya hidup dengan damai dalam semangat kekeluargaan.

2. Semua Kegiatan di Rumah

Pemukiman ini menjadi tempat berbagai kegiatan bersama, termasuk memasak, panen, menjemur hasil pertanian, hingga pesta rakyat. Semua dilakukan dengan rasa kebersamaan.

3. Tata Kelola Unik

Tanean Lanjhang memiliki dapur umum, kamar mandi, dan mushola yang digunakan bersama.

Letaknya diatur dengan cermat: mushola dan langgar yang suci ditempatkan di bagian barat, sementara dapur atau kandang yang kotor diletakkan di tepi timur.

4. Aula Multifungsi

Halaman rumah ini menjadi pusat kegiatan masyarakat. Dari pertanian hingga pertemuan, semua penting dan dilakukan di sini.

Rumah adat Madura memperlihatkan kearifan lokal dan nilai-nilai kebersamaan yang kuat.