Rumah Adat Lampung

Rumah adat Lampung pada dasarnya bukan hanya sekedar bangunan fisik. Namun juga mencerminkan nilai budaya yang dipegang teguh oleh masyarakat sekitar.

Nilai budaya tertanam pada setiap detail rumah. Misalnya bagian atap yang menjulang tinggi sebagai ciri khas.

Hal tersebut mencerminkan cara masyarakat Lampung dalam menghadapi cuaca yang ekstrim.

Perkembangan senantiasa dilakukan seiring dengan perubahan zaman yang terjadi agar nilai dan karakter rumah adat bisa tetap kokoh dan terjaga. Hal ini sebagai bentuk pelestarian budaya bagi generasi muda.

Bangunan ini memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat, diantaranya menjadi tempat tinggal dan pusat kegiatan sosial dan budaya. Seperti untuk pertemuan keluarga, upacara adat, dan acara tradisional lainnya.

Bagian-Bagian Rumah Adat Lampung

Rumah adat di daerah Lampung terdiri atas beberapa bagian yang menjadi karakter menarik bangunan tersebut.

Setiap bagian dibangun dengan model khusus untuk menjaga fungsionalnya. Bahan yang ada dilingkungan sekitar menjadi material penyusun utama rumah.

Dengan menjalin hubungan yang harmonis dengan alam, kehidupan bisa berjalan dengan baik. Setiap rumah adat memiliki keunikan dan nilai historis yang berbeda. Pahami beberapa bagian dari rumah Lampung melalui penjabaran berikut.

1. Tepas

Bagian rumah ini menghubungkan tangga dengan area dalam rumah. Umumnya digunakan untuk menerima tamu, beristirahat, hingga berdiskusi. Bisa didefinisikan bahwa Tepas memiliki fungsi yang mirip dengan teras.

2. Kebik

Kebik merupakan bagian kamar tidur tempat penghuni beristirahat. Variasi jenis kamar bisa saja berbeda, tergantung dari adat istiadat setempat. Ukurannya pun beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

3. Ruang Agung

Bagian ini berada di tengah rumah dan memiliki lantai yang lebih tinggi. Biasanya sering digunakan sebagai tempat pertemuan penting seperti musyawarah masyarakat, rapat, dan lainnya. Areanya cukup luas sehingga bisa menampung banyak orang.

4. Gaghang

Masyarakat setempat umumnya menggunakan area Gaghang untuk mencuci peralatan rumah tangga. Tersedia juga area dapur yang bisa digunakan untuk memasak dan menyiapkan makanan.

5. Ijan Geladak

Bagian tangga yang ada di rumah adat ini berfungsi sebagai akses masuk dan keluar penghuni dan para tamu.

Berdasarkan budaya, tempat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana penjaga dalam menyampaikan pesan pada sebuah acara adat.

Macam Rumah Adat Lampung dan Gambarnya

macam-macam rumah adat lampung

Daya tarik utama dari bangunan rumah adat terletak pada keunikan arsitektur serta keberagaman budaya yang dapat dilihat dari setiap detailnya.

Bangunan tersebut dibangun dengan tujuan sebagai tempat tinggal dari generasi ke generasi. Keanekaragaman budaya Lampung bisa dilihat dari banyaknya model rumah adat yang bisa ditemukan.

Untuk mengetahui keunikannya, perhatikan informasi di bawah ini.

1. Nuwo Balak

Keunikan rumah adat Lampung Nuwo Balak yaitu bentuk atapnya yang menyerupai pelana kuda tinggi dan melengkung ke bagian atas.

Material penyusun bangunan rumah menggunakan bahan bambu, daun rumbia, dan kayu. Umumnya rumah adat Nuwo Balak bisa ditemukan di beberapa desa dekat pegunungan Lampung Tengah.

Konsep bangunannya yang berkarakter mencerminkan kekuatan dan keanggunan budaya Lampung. Ruang dalam rumah ini terdiri atas kamar tidur, dapur, dan ruang tamu.

Ada juga bagian Paseban yang dimanfaatkan sebagai tempat masyarakat bermusyawarah. Lokasi kebik dalam rumah dibagi berdasarkan jumlah anak dalam setiap keluarga.

Penyebutan istilahnya pun berbeda, diantaranya seperti Kerumpu, tengah, dan Rangek.

2. Nuwo Sesat

Nuwo Sesat

Wilayah Lampung Pesisir juga dihuni oleh masyarakat yang memiliki peninggalan budaya berupa rumah adat bernama Nuwo Sesat. Bangunan tradisional ini memiliki atap dengan tipe piramida dengan hiasan ukiran cantik.

Desainnya terlihat istimewa dengan material kokoh seperti bambu dan kayu sehingga mampu memberikan rasa aman bagi penghuni.

Terutama saat cuaca sedang ekstrem. Formasi bangunan membentuk huruf T dengan kaki yang pendek. Bagian dinding bangunan tidak dibuat secara keseluruhan, hanya sebagian diantaranya saja.

Bangunan rumah adat Lampung memiliki ruang tengah yang luas sehingga dapat menjadi tempat ideal untuk pertemuan hingga upacara adat.

Rumah ini tidak memiliki bilik karena hanya dibutuhkan untuk acara tertentu saja. jika membutuhkan sekat, biasanya dibuat bilik tidak permanen sesuai dengan kebutuhan. Bisa dikatakan bahwa rumah ini memiliki fungsi yang mirip dengan balai pertemuan.

3. Mahanyuk’an

Model rumah masyarakat Lampung Saibatin ini sangatlah unik dengan atap piramida lengkap dengan ukiran indah di area sekeliling. Bahan material yang digunakan untuk membangun rumah antara lain ijuk, bambu, dan kayu.

Komposisi ruang dalam rumah cukup luas yang terdiri dari ruang keluarga, kamar tidur, ruang tamu, dan dapur.

Sejarah rumah adat Lampung tentu harus diinformasikan secara turun temurun sehingga generasi muda dapat mengetahui bagaimana masyarakat dahulu hidup.

Selain itu, rumah adat menyimpan beragam filosofi hidup yang merupakan bagian dari kebudayaan daerah. Rumah adat Mahanyuk’an mencerminkan keindahan serta kesederhanaan masyarakat yang tinggal disana.

4. Rumah Adat Sukadana

Rumah Adat Sukadana

Nama rumah adat Lampung Sukadana berasal dari masyarakat Lampung Pepadun. Ciri khasnya yang unik membuat rumah ini terlihat berbeda daripada lainnya. Atap rumah memiliki desain melengkung ke bagian atas membentuk perahu.

Umumnya rumah adat Lampung Timur ini dibangun dengan model panggung untuk dapat melindungi penghuni dari serangan hewan liar dan banjir.

Material rumah yang terbuat dari bambu dan kayu membuat atmosfer sekitar terasa nyaman dan memiliki pondasi yang kuat untuk menghadapi berbagai cuaca.

Menariknya, dalam proses konstruksi tidak menggunakan paku sebagai pengikat antar kayu.

Bagian serambi depan dilengkapi dengan delapan tiang penyangga dan pagar langkan. Penutup atapnya menggunakan genteng sehingga dapat memberikan suasana adem.

Terdapat empat jendela berbentuk setangkup ganda dengan teralis kayu berbentuk jeruji.

Lantainya tersusun atas papan kayu yang dipasang berjajar ke arah samping. Pondasinya menggunakan tihang induk berjumlah 20 buah sehingga awet dan kokoh.

5. Lamban Pesagi

Lamban Pesagi

Bentuk rumah tradisional Lamban Pesagi sangatlah unik dengan bentuk atap lonjong yang mirip dengan pagar bambu.

Rumah dari masyarakat Lampung Pepadun ini terbuat dari daun rimba dan ijuk yang diikat rapat. Walaupun terlihat sederhana, namun pondasinya cukup kuat.

Konstruksi rumahadat Lampung Barat ini juga menggunakan kayu kuat yang diikat dengan rotan sehingga mampu memberikan rasa aman dan nyaman.

Beberapa bagian ruang pada rumah melambangkan kebersamaan dan kekuatan dalam budaya Lampung.

Rumah berbentuk persegi ini memiliki empat sisi dan memiliki ukuran yang relatif kecil. Ruang dapurnya menyatu dengan rumah induk dan tidak mempunyai teras.

Bagian kolong tidak berdinding dan disebelah tangga ada garang hadap yang bermanfaat sebagai tempat cuci kaki.

Adanya bagian ini bertujuan untuk memberikan area bagi penghuni atau tamu untuk membersihkan diri sebelum memasuki rumah.

Tidak hanya berkaitan dengan aspek kebersihan saja, namun juga sebagai bentuk penghormatan terhadap tuan rumah.

6. Pemanohan

Pemanohan merupakan rumah adat yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan, namun bukan penyimpanan biasa.

Rumah ini digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka yang diyakini memiliki kekuatan sakti, sehingga memerlukan tempat khusus yang disebut Pemanohan.

Beberapa benda pusaka yang disimpan di Pemanohan antara lain adalah bedang minak, sebuah pedang yang bisa bergerak-gerak jika pemiliknya dalam bahaya, misalnya diserang hewan buas.

Dibandingkan dengan Balak dan Sesat, bentuk Pemanohan lebih sederhana. Biasanya, Pemanohan dibuat dengan atap ijuk dan memiliki pekarangan yang luas.

Beberapa di antaranya juga memiliki kemasi galung, yaitu tombak sakti yang bisa melompat dari atap rumah panggung ke bawah tanah tanpa harus menuruni tangga.

7. Rumah Adat Sapeu

Sapeu adalah jenis rumah adat tradisional Lampung yang berfungsi sebagai tempat tinggal sementara. Sapeu sendiri memiliki beberapa jenis, tergantung pada kegunaannya.

Yang pertama adalah Kubu/Kubuw/Petaruan. Meskipun tampak seperti bangunan darurat, bangunan ini tetap dianggap sebagai rumah adat. Fungsinya adalah sebagai tempat perlindungan di ladang-ladang, tanpa dinding, dan berukuran 2 meter.

Yang kedua adalah jenis rumah adat tradisional Kapalas dengan atap dari alang-alang. Biasanya, rumah ini digunakan sebagai tempat menjaga padi.

Yang terakhir adalah Sapeu yang paling populer, dikenal dengan nama Anjung. Bentuknya mirip dengan rumah tinggal biasa, dengan pola rumah memanjang kotak, tiang tangga antara 1,5-2 meter, dan memiliki ruangan-ruangan yang lengkap.

8. Walai

Walai memiliki fungsi khusus sebagai tempat penyimpanan, terutama untuk menyimpan padi, yang juga dikenal sebagai lumbung padi atau Balai.

Bangunan ini dapat dikatakan sebagai bagian dari area rumah tinggal, dan biasanya dibangun di belakang rumah.

Penyimpanan padi ditempatkan di area khusus yang terpisah dari rumah, dengan tujuan menjaga kualitas udara sekitar agar tetap terjaga dari polusi yang ditimbulkan oleh debu-debu kulit padi.

Pemisahan ini juga efektif dalam meminimalisir gangguan dari ayam saat proses penjemuran padi. Walai sendiri tidak memiliki banyak ruangan.

Bangunan ini hanya terdiri dari dua ruangan, yaitu ruangan untuk melepas bulir padi dan ruangan untuk menyimpan padi.

Ciri Khas Rumah Adat Lampung

Rumah adat Lampung menampilkan pondasi batu persegi yang dikenal sebagai umpak batu. Pondasi ini didukung oleh 25 tiang penyangga dan 20 tiang induk.

Lantai rumah ini dibuat dari kayu khesi dan bambu, yang juga digunakan sebagai material dinding. Uniknya, pintu rumah ini dibuat dari kayu yang dipotong dan disambung dengan engsel serta rangka besi.

Sebagai contoh, rumah adat Nuwo Sesat memiliki berbagai bagian dengan fungsi yang berbeda-beda, seperti pusiban, serambi, ruang tetabuhan, ruang gajah merem, ijen gladak, dan tebik tengah.

Ada berbagai variasi rumah adat Lampung, termasuk Balai Agung, Nuwo Balak, dan Nuwow Lunik. Setiap jenis rumah adat ini memiliki ciri khas dan bagian tersendiri.

Meskipun desainnya tidak mewah, namun ada banyak filosofi dalam rumah adat Lampung yang menarik untuk dipelajari.

Keunikannya mampu mencerminkan kebijaksanaan dan kerja keras para leluhur meskipun kamu tidak menyaksikannya secara langsung.