Rumah Adat Panjang

Suku Dayak Kanaytn di Kalimantan Barat punya rumah adat unik yang bernama rumah panjang. Rumah adat Kalimantan Barat ini juga punya nama lain dengan sebutan rumah radakng.

Seperti namanya, rumah tradisional Kalbar ini bentuknya memanjang dan juga megah, menjadikannya ikon pariwisata Provinsi Kalimantan Barat.

Keunikan rumah panjang ini dipengaruhi oleh kondisi geografis, kebudayaan, dan kepercayaan masyarakat setempat.

Asal-usul Rumah Adat Panjang Kalbar

rumah panjang saham
rumah panjang saham

Salah satu rumah panjang tertua di Kalimantan Barat yang terkenal adalah rumah panjang saham milik suku Daya Kanayatn.

Letaknya ada di Dusun Saham, Desa Saham, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Dari Pontianak berkisar 149 km, dengan waktu tempuh kurang lebih 4-5 jam perjalanan.

Rumah ini sudah ada sejak tahun 1875 sampai sekarang dan telah berusia 149 tahun. Keunikan dari rumah panjang ini adalah penghuninya yang merupakan masyarakat setempat yang telah tinggal secara turun-temurun.

Awalnya, rumah adat Kalbar ini hanya ada tiga bangunan yang dihuni oleh tiga keluarga saja. Kemudian seiring waktu, rumah ini memanjang secara bertahap.

Ketika anggota keluarga penghuni menikah atau membentuk keluarga baru, dibangun bilik tambahan yang menyebabkan rumah ini semakin panjang.

Kini, rumah ini memiliki 35 pintu, lebih dari 100 kepala keluarga, dan dihuni oleh lebih dari 500 orang, baik laki-laki maupun perempuan.

Untuk tetap melestarikannya pemerintah juga ikut membantu merawat serta memperbaiki kerusakan pada rumah.

Selama ratusan tahun berdiri, Rumah Panjang Saham (Radakng) sudah pernah direnovasi sebanyak lima kali termasuk yang dari pemerintah.

Karena seluruh bahan dasar rumah ini terbuat dari kayu, setiap kali mulai mengalami kerusakan, warga setempat maupun pihak pemerintah segera menggantinya.

Fungsi Rumah Radakng

Seperti banyak rumah adat di Indonesia, rumah ini memiliki dua fungsi utama: sebagai tempat tinggal dan pusat kegiatan adat.

Berkat ukurannya yang luas, rumah adat Kalimantan Barat ini mampu menampung beberapa anggota keluarga sekaligus.

Selain menjadi hunian, rumah ini juga digunakan untuk berbagai aktivitas adat, termasuk upacara, musyawarah, penentuan sanksi adat hingga perencanaan strategi perang.

Dalam perkembangan zaman modern, fungsinya meluas menjadi objek wisata.

Menurut BAPPEDA Kota Pontianak, rumah adat Kalbar yang bernama radakng ini dapat menarik minat wisatawan lewat penyelenggaraan kegiatan seni dan budaya di dalamnya.

Bentuk Bangunan dan Konstruksi Rumah Adat Panjang Kalbar

sketsa 3d rumah panjang kalbar
sketsa 3d rumah panjang kalbar

Rumah adat Kalbar ini berbentuk rumah panggung, di mana rumah tidak dibangun di atas tanah, melainkan ada penopang berupa kayu di beberapa titik.

Melansir dari BAPPEDA Kota Pontianak, Rumah Radakng panjangnya 138 meter dan tinggi 7 meter, sehingga dapat menampung sekitar 600 orang di dalamnya.

Bahan utama pembuatan rumah ini meliputi kayu, daun sagu, bambu, dan batang pinang.

Jenis kayu yang digunakan umumnya adalah kayu belian atau ulin yang tahan terhadap cuaca panas dan hujan, digunakan sebagai bahan struktur utama rumah, termasuk dinding dan tiang-tiang.

Sementara itu, bambu dan batang pinang biasanya digunakan untuk lantai rumah, bersama dengan kayu bulat yang juga dimanfaatkan masyarakat Dayak untuk membuat lantai rumah.

Atap rumah awalnya dibuat dari daun sagu, namun seiring berjalannya waktu, atapnya mulai menggunakan material seng.

Sebagai rumah panggung, penghuni rumah membutuhkan tangga sebagai pijakan untuk memudahkan akses keluar-masuk rumah.

Tangga rumah terbuat dari kayu belian atau ulin dengan bentuk yang permanen dan memiliki jumlah ganjil, yaitu tiga tangga: di kiri, kanan, dan bagian depan.

Setiap tangga tersebut memiliki 13 anak tangga, yang juga berjumlah ganjil. Hal ini sesuai dengan kepercayaan dan perhitungan nenek moyang zaman dahulu, yang mengharuskan setiap tangga rumah dibuat ganjil.

Tangga masuk di bagian depan rumah menghadap ke arah timur, sementara tangga keluar di bagian belakang menghadap ke arah barat. Masing-masing punya nilai filosofi khas kebudayaan Dayak.

Keunikan Rumah Adat Panjang Kalimantan Barat

keunikan rumah panjang dayak kalimantan barat

Ukuran dan Luasnya yang Fantastis

Rumah Radakng merupakan rumah tradisional milik suku Dayak di Kalimantan Barat yang ukurannya luar biasa. Panjangnya mencapai 138 meter dan tingginya 7 meter. Bahkan, di beberapa tempat ada rumah radakng yang ukurannya mencapai 300 meter!

Lapangan sepak bola saja ukuran standard-nya sekitar 105 x 68 meter. Jadi, bisa dibilang Rumah ini lebih panjang daripada sebuah lapangan sepak bola, dengan lebar yang setara setengah dari lapangan tersebut.

Bisa dibayangkan betapa luasnya rumah ini, bukan?

Bentuk Rumah Panggung dengan Atap Pelana

Secara bentuknya, rumah radakng punya ciri khas berupa bentuk panggung yang memanjang, dengan atap berbentuk pelana.

Pada suku Dayak tertentu, pembangunan rumah ini harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti bagian hulu rumah harus menghadap ke arah matahari terbit dan bagian hilirnya ke arah matahari terbenam.

Arah ini dianggap melambangkan kerja keras untuk bertahan hidup, mulai dari matahari terbit hingga terbenam.

Meskipun sederhana dan jauh dari kesan mewah, rumah ini tetap memiliki nilai tinggi dan sarat makna bagi masyarakat Dayak.

Makna Filosofi yang Unik dan Menarik

Rumah tradisional dari Kalimantan Barat ini memiliki makna persatuan dan kesatuan antar penghuni yang harus selalu dijaga.

Oleh karena itu, Rumah Panjang menjadi simbol persatuan masyarakat Dayak dalam bingkai NKRI.

Selain itu, pembagian arah kamar di Rumah Panjang juga terdapat makna filosofi yang berbeda-beda. Para tetua adat biasanya menempati bagian tengah rumah.

Secara umum, bagian hulu rumah menghadap ke timur, sementara bagian hilirnya menghadap ke barat. Arah timur dan barat ini memiliki simbolisme khusus bagi masyarakat Dayak.

Hulu, sebagai tempat terbitnya matahari, melambangkan filosofi kerja keras, yaitu bekerja sejak pagi.

Sementara hilir, yang menghadap ke barat, melambangkan filosofi bahwa seseorang tidak akan pulang atau berhenti bekerja sebelum matahari terbenam.

Pernah Mendapatkan Penghargaan MURI

Jika kamu sedang berlibur ke Pontianak, jangan lewatkan obyek wisata Rumah Adat Panjang bernama Rumah Radakng yang terletak di Jalan Letjen Sutoyo, Kecamatan Pontianak Selatan.

Rumah panjang peninggalan nenek moyang ini menjadi satu-satunya bukti sejarah yang masih bisa ditemui di kota tersebut.

Fun fact-nya, rumah tradisional dayak dari Kalimantan Barat ini pernah dinobatkan oleh MURI sebagai rumah adat terpanjang di Indonesia.

Ulasan mengenai keunikan, fungsi, ciri-ciri, dan penjelasan tentang rumah adat Kalimantan Barat ini diharapkan dapat menambah wawasanmu. Semoga apa yang telah kamu baca memberikan informasi yang bermanfaat.