Home » Sumatera » Rumah Belah Bubung

Rumah Belah Bubung

Kepulauan Riau adalah salah satu provinsi dengan rumah adat yang cukup beragam. Salah satunya adalah Rumah Belah Bubung yang cukup terkenal.

Rumah adat ini mengadopsi model rumah panggung berbahan kayu yang ditopang oleh tiang-tiang setinggi sekitar dua meter.

Desain arsitekturnya unik dan sarat akan makna filosofi. Pengin tahu kan seperti apa desainnya dan apa saja makna filosofinya? Yuk ikuti terus pembahasan seputar rumah adat Riau ini.

Sejarah Rumah Belah Bubung Riau

rumah belah bubung berasal dari

Rumah Belah Bubung riau adalah rumah adat yang berasal dari Provinsi Riau yang berada di sisi Timur Sumatera.

Awal mulanya rumah adat ini eksis rupanya ada kaitannya dengan faktor geografis Kepualauan Riau yang dulu menjadi jalur keluar-masuknya kapal-kapal dagang dari luar Nusantara.

Terutama kapal-kapal dagang dari Cina yang membawa komoditas dari Negeri Tiongkok atau komoditas yang berasal dari tanah Sumatera.

Melansir dari situs kemedikbud RI, nama bubung pada Rumah Belah Bubung Melayu ini merupakan nama yang pedagang dari Cina berikan.

Ia melihat rumah tradisional Riau yang ada di hadapannya sangat mirip dengan limas dan klenting.

Sementara nama Belah Bubung sendiri terinspirasi dari bentuk atapnya yang tampak seperti terbelah di bagian bubungannya.

Konstruksi Bangunan Rumah Adat Belah Bubung dari Riau

rumah belah bubung merupakan rumah adat dari kepulauan
gambar rumah adat belah bubung melayu riau

Bangunan Rumah Rabung Riau ini pada dasarnya terbagi menjadi tiga unsur utama, yaitu tiang, dinding, dan bubungan atap.

Tiang

Struktur tiang adalah elemen penyangga yang berguna untuk menopang agar konstruksi bangunan rumah dapat berdiri tegak dan kokoh.

Nah, rumah adat ini menggunakan tiang berbahan kayu berukuran besar yang bersifat kokoh.

Untuk jumlah tiangnya bervariasi dan pastinya menyesuaikan ukuran rumah itu sendiri. Semakin besar ukuran bangunan rumahnya, maka semakin banyak jumlah tiang yang dibutuhkan.

Dinding

Rumah Belah Bubung Kepulauan Riau ini berdinding kayu yang terpasang secara berlapis atau lebih tepatnya dalam posisi tumpang tindih.

Cara pemasangan dinding dengan model pemasangan ini rupanya sudah ada sejak dulu dan terbukti efektif dalam melindungi seisi rumah dari cuaca dan binatang.

Atap

Rumah Melayu Belah Bubung ini mempunyai atap dengan rangka atap berbentuk persegi panjang.

Bagian bubungannya terbelah dua, sehingga dalam satu rumah seolah memiliki atap lebih dari satu.

Kemudian jenis atap yang digunakan juga berbeda, menyesuaikan level kecuramannya. Adapun jenis atap yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

  • Rumah dengan model Atap Lipat Pandan, yaitu Rumah Belah Bubung yang atapnya curam
  • Rumah dengan model Atap Lipat Kajang, yaitu Rumah Belah Bubung yang memiliki atap landai
  • Rumah dengan model Atap Layar atau Ampar Labu, yaitu jenis Rumah Belah Bubung yang mempunyai atap curam di atas dan atap landai di bagian bawah.

Jenis Rumah Belah Bubung Kepulauan Riau

rumah belah bubung riau

Terdapat lima jenis Rumah Belah Bubung yang berasal dari Riau ini. Tiga di antaranya berdasarkan model atapnya, sedangkan dua sisanya berdasarkan arah atapnya.

Berikut adalah informasi detail dari masing-masing jenis Rumah Belah Bubung yang dimaksud.

Rumah Lipat Pandan

Jenis Rumah Adat Belah Bubung yang satu ini memiliki ciri khas bentuk penutup atapnya yang curam.

Selain punya khas pada bentuk atapnya yang curam, rumah lipat pandan juga biasanya tampil menawan dengan ornamen Atap Selembayung-nya.

Rumah Lipat Pandan juga umumnya memakai dua buah Gonjong. Nah, elemen inilah yang juga menjadi pembeda antara jenis rumah ini dengan Rumah Belah Bubung biasa.

Penggunaan model atap curam pada Rumah Lipat Pandan ini tentunya memiliki arti tersendiri.

Rumah Lipat Pandan ini mencerminkan keagungan budaya. Hal ini tercermin pada penggunaan ornamen ukiran Selembayung yang bisa kita jumpai di pucuk atap.

Rumah Lipat Kajang

Berbeda dengan rumah yang sebelumnya, untuk Rumah Lipat Kajang ini memiliki bentuk atap yang landai dan menyerupai perahu.

Dua ujung atapnya berkelok tajam ke arah atas. Masyarakat Riau biasanya menyebut model atap semacam ini dengan nama Jerambah.

Di puncak atapnya juga terdapat ornamen berupa ukiran bermotif flora seperti tumbuhan dan bunga. Ada juga motif ukiran fauna yang dibuat dengan bentuk geometris.

Nah, motif-motif ukiran ini memiliki makna yang mencerminkan suasana rumah tersebut. Seperti motif flora pada atap yang kurang lebih menyimbolkan cahaya pada rumah.

Selain itu, ukiran dengan motif flora juga menggambarkan kasih sayang dan juga keharmonisan dalam rumah tangga.

Rumah Ampar Labu

Nah, jenis Rumah Belah Bubung yang satu ini sungguh berbeda karena model atapnya adalah atap bertumpuk.

Dengan begitu, rumah ini tampak mewah dan mahal. Pastinya rumah ini juga tampak lebih estetik bila kita bandingkan dengan rumah adat Sumatera lainnya.

Tak heran jika banyak gedung perkantoran atau balai menggunakan desain Rumah Ampar Labu ini sebagai inspirasi utamanya.

Rumah Perabung Panjang

Ada lagi jenis Rumah Belah Bubung yang dibedakan berdasaran arah atapnya. Salah satunya adalah Rumah Perabung Panjang.

Bagian atap rumah ini sejajar dengan arah jalan, jadi keduanya berada di posisi yang bersebelahan.

Misalnya, jika jalan raya berada di sisi kiri, maka bangunan rumah ini berada di sisi kanan jalan raya.

Rumah Perabung Melintang

Nah, beda lagi dengan Rumah Perabung Melintang. Sesuai dengan namanya, Rumah Perabung Melintang ini berada di posisi bersilangan dengan jalan raya.

Jadi, bagian depan rumah ini menghadap jalan raya. Sebenarnya model rumah seperti ini kini banyak kita jumpai di hampir semua daerah di Indonesia.

Sebab, posisi rumah yang menghadap ke area jalan dianggap posisi yang strategis dan menguntungkan.

Tata Ruang Rumah Belah Bubung

rumah belah bubung dari riau

Meski rumah adat ini dibedakan menjadi lima jenis, namun dari segi tata ruang, kelima jenis rumah tersebut memiliki tata ruang yang sama. Berikut pembagian tata ruangnya.

Anjungan atau Selasar

Selasar atau anjungan adalah area outdoor yang terletak di bagian depan rumah. Kita mengenalnya sebagai serambi atau teras.

Sama dengan teras pada rumah-rumah modern, area teras pada rumah adat Riau ini juga biasanya sudah dilengkapu dengan kursi dan meja.

Keberadaan kursi dan meja ini tentu untuk keperluan menerima dan menjamu tamu yang datang atau berkunjung.

Rumah Induk

Yang termasuk rumah induk pada bangunan rumah adat ini adalah ruang depan, ruang tengah, dan ruang belakang yang terdiri dari kamar-kamar.

Ruang depan adalah ruang tamu khusus untuk tamu yang sudah dikenal oleh pemilik rumah.

Agar tamu yang datang merasa nyaman, di ruangan ini sudah tersedia meja dan kursi-kursi.

Sementara di ruang tengah, areanya dibuat sesantai mungkin karena biasanya digunakan sebagai ruang keluarga.

Atau, jika sedang mengadakan upacara adat, ruang tengah ini seringkali menjadi area khusus untuk para kerabat atau keluarga besar.

Ruang Belakang

Nah, jika umumnya ruang belakang adalah tempat dapur berada, lain lagi dengan rumah adat yang satu ini.

Ruang belakang rumah ini berisi beberapa ruangan kecil yang berfungsi sebagai bilik atau kamar tidur.

Kamar di sini berjumlah lebih dari satu, dan untuk jumlah pastinya, biasanya akan menyesuaikan dengan jumlah anggota keluarga yang menghuni rumah tersebut.

Dapur

Ruang dapur pada Rumah Adat Belah Bubung ini disebut Penanggah. Penanggah adalah tempat untuk memasak atau mengolah bahan makanan.

Ruangan ini juga memiliki fungsi tambahan, yaitu sebagai tempat penyimpanan berbagai peralatan makan dan memasak.

Pada lingkungan masyarakat Melayu, area dapur di rumah mereka biasanya akan terhubung dengan rumah induk.

Nah, penghubung ini bisa berupa koridor pendek yang tertutup sepenuhnya oleh dinding dan atap.

Namun ada juga rumah induk yang hanya memiliki pintu penghubung saja. Pintu penghubung ini terletak di salah satu sisi dinding di ruang belakang.

Begitu membuka pintu tersebut, kita akan langsung terhubung ke area dapur.

Demikian pembahasan yang sangat menarik mengenai Rumah Belah Bubung yang berasal dari daerah Kepulauan Riau.

Dari informasi ini kita dapat menyimpulkan bahwa rumah adat ini ada lima jenis yang berbeda. Perbedaan tersebut didasarkan pada bentuk atap dan juga posisi rumah terhadap jalan.

Kemudian dari aspek tata ruang, sebenarnya memiliki banyak kemiripan dengan sebagian besar rumah adat Indonesia lainnya. Sebut saja ada ruangan depan, tengah, belakang, dan area dapur.

Scroll to Top