Rumah Adat Kalimantan Barat

Rumah adat Kalimantan Barat terbagi atas beberapa macam. Keragaman tersebut terbentuk dari banyaknya suku yang menempati wilayah tersebut.

Bangunan rumah memiliki makna kehidupan dan adat istiadat yang kental sehingga sangat mempesona.

Pelestarian harus dilakukan dari zaman ke zaman agar budaya setempat tidak punah. Meskipun terlihat tradisional, namun mengandung filosofi mendalam sehingga sangat istimewa.

Bangunan rumah ada yang hingga sekarang masih bermanfaat sebagai tempat berkumpul masyarakat setempat.

Tetapi beberapa diantaranya ada juga yang sudah dimodifikasi sesuai dengan perkembangan zaman agar bisa diketahui oleh generasi muda.

Sekilas Tentang Rumah Adat Kalbar

Kalimantan Barat merupakan provinsi yang menjadi tempat tinggal oleh beragam suku, dengan Suku Dayak dan Suku Melayu menjadi dua suku terbesar.

Kedua suku ini memberikan pengaruh besar pada berbagai bentuk rumah adat tradisional di provinsi ini. Rumah adat khas Kalimantan Barat, yang juga dikenal sebagai Rumah Radakng, menjadi simbol khas dari Suku Dayak.

Rumah adat ini dapat ditemukan di berbagai kompleks budaya di Jalan Sutan Syahrir, Pontianak, dan dikenal sebagai rumah adat terbesar di Indonesia.

Selain itu, rumah adat Kalimantan Barat juga menjadi salah satu landmark provinsi ini, bersama dengan Tugu Khatulistiwa.

Rumah adat ini memiliki sekitar 50 ruangan dengan panjang mencapai 138 meter dan lebar antara 6 hingga 7 meter.

Ukuran rumah adat ini jauh lebih besar dibandingkan dengan rumah adat lainnya, terutama karena luas dan konstruksi bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu serta ketinggian yang mencapai 5 hingga 8 meter.

Rumah adat khas Kalimantan ini bahkan mendapatkan rekor MURI dunia. Selain itu, rumah adat ini juga didukung oleh tiang penyangga yang berfungsi sebagai penghalang serangan binatang liar dan bencana alam seperti banjir.

Ragam Rumah Adat Kalimantan Barat

Terdiri dari beberapa suku membuat wilayah Kalimantan Barat memiliki beberapa jenis rumah adat. Peninggalan kekayaan adat dan budaya dalam bentuk rumah adat ini sangat mempesona.

Kamu bisa mempelajari bentuk dan desainnya untuk menambah wawasan tentang kehidupan masyarakat terdahulu. Penasaran apa saja rumah adat tersebut, simak uraiannya sebagai berikut.

1. Rumah Bentang Samalantan

Rumah Bentang Samalantan

Bentang Samalantan adalah rumah adat yang letaknya antara Bengkayang dan Singkawang. Ciri khasnya adalah patung burung enggang yang dianggap keramat. Umumnya patung burung tersebut berada di area rumah.

Bangunan sudah dilengkapi dengan balai yang biasanya digunakan untuk pertemuan masyarakat setempat. Komposisi tangganya berada pada bagian kanan atau kiri, bukan depan.

Ada empat ruang dalam rumah, dimana bagian tengah adalah ruang keluarga sedangkan bangunan lainnya dibangun mengitarinya.

Area dalam rumah terdapat hiasan motif suku Dayak yang terbuat dari kayu. Sedangkan bagian luarnya terlihat beberapa tiang penyangga serta patung kayu.

2. Rumah Ramin Bantang Bengkayang

Rumah Ramin Bantang Bengkayang

Apabila diartikan, Ramin Bantang yang merupakan bahasa Dayak Bakari memiliki arti tempat tinggal.

Rumah adat Kalimantan Barat satu ini merupakan kebanggaan masyarakat Dayak yang ada di kabupaten Bengkayang. Bentuknya memanjang dan terbuat dari kayu ramin yang materialnya jauh lebih kuat.

Kayu ramin mempunyai karakteristik yang tahan lama terhadap serangga dan cuaca sehingga dapat dijadikan sebagai material utama terbaik untuk membangun rumah yang berlokasi dekat dengan hulu sungai.

Bahkan diketahui bisa mencegah resiko banjir. Mengingat hutan Kalimantan yang lebat, desain bangunan rumah dibuat tinggi agar terhindar dari hewan buas yang ada disekitar.

3. Rumah Tulou

Rumah Tulou

Rumah Tulou adalah budaya peninggalan suku Hakka yang zaman dahulu pendatang kemudian menetap. Aktivitas sehari-harinya dijalani dengan berdagang hingga meninggalkan beberapa budaya untuk generasi selanjutnya.

Diantaranya seperti tradisi membangun rumah, kuliner, dan bahasa. Rumah Tulou dibangun untuk menunjukkan keberagaman suku yang ada di Kalimantan Barat.

Meskipun bukan termasuk rumah adat zaman dahulu, namun dibangun mirip dengan aslinya. Material yang digunakan juga sama sehingga budaya bisa terus dilestarikan.

Unsur sejarah rumah adat Kalimantan Barat yang kental membuat bangunan ini dijadikan sebagai pusat kebudayaan.

Agar tidak punah dan dilupakan, bangunan harus terus dilestarikan dari generasi ke generasi. Rumah Tulou akan dijadikan museum untuk pusat pengetahuan dan edukasi.

4. Rumah Panjae

Rumah Panjae

Panjae adalah rumah adat suku Dayak Iban yang terdiri dari beberapa ruangan dengan model beragam.

dibuat sama panjang, namun memiliki fungsi yang berbeda. Area rumah umumnya digunakan untuk berbagai aktivitas.

Diantaranya seperti ruang tanyok yang digunakan untuk menjemur pakaian dan padi. Kaki lima untuk bagian teras.

Ruai sebagai ruang bersama untuk pelaksanaan upacara adat dan pertemuan. Bilik untuk tempat tinggal. Sadau dimanfaatkan untuk lumbung.

Ada juga sadau bugau yang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pertanian dan kerajinan.

5. Rumah Pasah

 

Walaupun bukanlah rumah tinggal, namun Pasah merupakan bangunan tradisional yang berkaitan dengan kebudayaan setempat sehingga perlu dilestarikan sebagai peninggalan berharga.

Rumah Pasah umumnya digunakan untuk menyimpan barang kuno. Termasuk diantaranya barang jarahan dari pemburu barang antik.

Bangunan tradisional ini berada di wilayah Kampung Boti yang termasuk dalam area tempat tinggal keturunan suku Dayak Jawant.

6. Rumah Panjang

Rumah Panjang Kalbar

Rumah adat Kalimantan Barat ini merupakan yang paling populer dan sering juga disebut dengan rumah Radakng.

Karakteristik uniknya adalah memiliki panjang hingga ratusan meter. Bangunan adat ini merupakan warisan asli suku Dayak Kanayatn.

Selain areanya yang luas, keunikan rumah ini adalah jumlah tangganya yang disesuaikan dengan banyaknya penghuni.

Umumnya terdapat sekitar 50 keluarga yang tinggal di rumah Panjang. Setiap keluarga bisa menempati kamar berukuran 6×6 meter.

Dalam kamar hanya terdapat ruang pene. Sedangkan dapur berada di luar dan merupakan area bersama. Bagian luar rumah dihiasi dengan ukiran kayu berbentuk patung burung dan tameng perang.

7. Rumah Panca Puntu Mang Pihit

Rumah Panca Puntu Mang Pihit

Pada wilayah Desa Pengadang, terdapat rumah adat peninggalan dari suku Dayak Paus yang dinamakan Panca Puntu Mang Pihit.

Bentuk rumah memanjang dan bertingkat. Tingginya sekitar 8 meter. Pondasi rumah disangga dengan tiang berdiameter 53 cm dan dicat berwarna hitam.

Rumah ini terdiri dari beberapa lantai, bagian dasar sebagai penyangga dan dua untuk tempat penyimpanan peralatan yang digunakan untuk upacara adat.

Sedangkan lantai tiga dan empat digunakan sebagai tempat penyimpanan benda peninggalan nenek moyang.

Diantaranya seperti tengkorak manusia sakti atau tokoh yang gugur saat perang. Ada juga benda lainnya seperti tombak, gong, dan tanduk rusa.

8. Rumah Betang Pedagi

Rumah Betang Pagi

Kecamatan Tayan Hulu, Sanggau adalah tempat sub suku Dayak Mali tinggal. Jika mengunjungi daerah tersebut, kamu bisa menemukan rumah tradisional yang menarik.

Keunikan rumah adat Kalimantan Barat Betang Pedagi yaitu dijadikan sebagai tempat ritual syukuran atas rezeki dan hasil panen yang diberikan oleh Sang Pencipta.

Ritual syukuran ini sudah dilakukan sejak dahulu secara turun temurun. Setelah menyelesaikan prosesi adat untuk syukuran, acara akan dilanjutkan dengan perayaan di rumah masing-masing masyarakat.

9. Rumah Melayu

Rumah Melayu pontianak

Tidak hanya suku Dayak, ada juga suku Melayu yang mendiami wilayah Kalimantan Barat sejak lama. Peninggalannya berupa rumah adat sudah dilestarikan dari masa ke masa.

Bentuk rumah adat Kalimantan Barat berupa panggung ini memiliki tiang tinggi dan banyak jendela. Ventilasi rumah ini dibuat dengan sangat baik sehingga tidak panas meskipun saat musim kemarau.

Desain atap mirip dengan kebudayaan Jawa dengan hiasan khas Melayu dan Islami di bagian atap dan dinding bangunan.

Rumah adat Melayu ini bisa ditemukan di perkampungan Budaya Pontianak. Dahulu bangunan ini difungsikan sebagai tempat musyawarah dan pertemuan oleh masyarakat sekitar.

10. Rumah Balug

Rumah Balug

Rumah adat yang tidak kalah populer adalah Balung. Bangunan ini terkenal karena bentuknya yang unik dan menarik. Modelnya bundar berdiameter 10 meter dan meninggi.

Bangunan ini sering digunakan sebagai tempat penyelenggaraan upacara adat maupun menyelesaikan permasalahan di masyarakat.

Tidak jarang juga digunakan untuk menyimpan tengkorak yang menjadi bagian dari peninggalan nenek moyang.

Rumah ini sangat minim hiasan, hanya ada papan kayu yang bagian tengahnya terdapat bulatan kecil sebagai lambang pusat bumi.

Namun bentuknya yang bundar dan besar sudah menampilkan keunikan tersendiri. Untuk dapat melihat secara langsung rumah adat Kalimantan Barat, kamu bisa langsung datang ke daerah asalnya.

Ciri Khas Rumah Adat Tradisiona Kalimantan Barat

Rumah adat Kalimantan Barat, yang juga dikenal sebagai Rumah Radakng atau Panjang, memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri.

Salah satu ciri khasnya adalah jumlah tangga yang harus ganjil. Burung Enggang, sebagai pandemik khas Kalimantan Barat, sering dijadikan simbol kegagahan dan kekuatan rumah ini.

Rumah adat ini terbagi menjadi empat bagian utama, yaitu Pante (teras depan), Samik (ruang tamu dan keluarga yang juga bisa digunakan sebagai tempat musyawarah adat), Bilik (kamar tidur), dan Uakng Mik (dapur di bagian belakang rumah).

Rumah Radakng tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlindung, tetapi juga memiliki filosofi yang mendeskripsikan toleransi dan sikap kebersamaan antar anggota keluarga.

Desain rumahnya dirancang sedemikian rupa sehingga hulu dan hilir rumah sejajar dengan arah matahari terbit dan terbenam, melambangkan kerja keras dalam menjalani kehidupan, dari fajar hingga senja.

Pada bagian depan rumah ini biasanya terdapat patung manusia yang terbuat dari kayu ulin, yang digunakan dalam ritual untuk mengusir roh-roh jahat atau mengantar arwah leluhur ke surga.

Secara keseluruhan, Rumah Radakng mengutamakan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

Material kayu, khususnya kayu ulin yang kokoh, mendominasi bangunan rumah ini. Kayu ulin, yang kini mulai langka, dipadukan dengan lantai berbahan kayu atau bambu, membuat rumah Radakng terlihat hangat dan menarik.

Kayu ini juga terkenal karena tahan terhadap rayap dan mampu menampung beban yang berat.

Rumah adat ini dapat ditemui di Kota Pontianak, tepatnya di Jalan Sutan Syahrir, dan telah menjadi salah satu ikon baru setelah Tugu Khatulistiwa.

Keunikan Rumah Adat Kalimantan Barat

Rumah adat Kalimantan Barat, yang dikenal dengan keberagaman budaya dan adat istiadatnya, memiliki sejarah panjang serta simbol dan filosofi yang mendalam di setiap sudut bangunannya.

Berikut ini adalah beberapa keunikan dari rumah adat Kalimantan Barat:

Dihuni Puluhan Keluarga

Rumah Radakng, juga dikenal sebagai Rumah Panjang, memiliki bentuk yang memanjang hingga 300 meter.

Dengan ukuran yang fantastis ini, Rumah Radakng dapat dihuni oleh hingga 60 kepala keluarga (KK).

Oleh karena itu, Rumah Radakng menjadi simbol persatuan dan kesatuan masyarakat, serta menjadi alternatif persatuan masyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan suku Dayak.

Penuh Makna Filosofi

Rumah ini juga penuh dengan makna dan filosofi. Bagian hulu rumah menghadap ke timur, yang melambangkan kerja keras, sementara bagian hilirnya menghadap ke barat, yang berarti tidak akan pulang atau berhenti bekerja sebelum matahari terbenam.

Karakteristik dan Bentuk Rumah

Rumah Radakng tidak hanya dikenal sebagai rumah adat terpanjang, tetapi juga tertinggi dengan ketinggian yang mencapai 3-7 meter.

Ini merupakan bentuk antisipasi terhadap banjir dan bahaya binatang buas. Lebar rumah adat Kalimantan Barat dapat mencapai hingga 300 meter, dengan atap pelana yang berbentuk memanjang.

Atap ini digunakan secara bertingkat. Di area pelataran rumah, digunakan sebagai jalur lalu lintas penghubung antara satu kamar dengan kamar lainnya.

Keunikan lain dari rumah adat khas Kalimantan Barat adalah jumlah anak tangganya yang ganjil dan bentuk melebar di bagian depan rumah.

Itulah penjelasan lengkap seputar rumah adat Kalimantan Barat yang bisa Kamu pelajari dengan seksama.