Rumah adat di Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat beragam. Salah satunya adalah Rumah Adat Bale Beleq Palung Dalem.
Rumah adat ini bisa kita jumpai di Desa Karang Bayan, Lombok Barat, NTB.
Seperti apa bangunannya dan apa saja ciri khas serta fungsinya? Yuk simak info selengkapnya berikut ini.
Sekilas tentang Rumah Adat Bale Beleq Palung Dalem
Rumah adat Bale Beleq Palung Dalem atau biasa disebut Bale Beleq merupakan rumah adat khusus untuk pemimpin di Desa Karang Bayan, Kabupaten Lombok Barat.
Selain sebagai hunian, Bale yang satu ini juga berperan sebagai pusat pemerintahan desa untuk berbagai kegiatan masyarakat.
Misalnya adalah kegiatan musyawarah, upacara adat, dan lain sebagainya. Dan rumah ini sudah eksis sejak tahun 1500-an.
Jadi, dari dulu hingga sekarang, rumah adat ini masih terus menjadi hunian pemimpin desa sekaligus pusat kegiatan pemerintahan.
Bahkan keberadaannya kini menjadi situs wisata budaya yang banyak peminat, terutama dari para wisatawan lokal dan asing yang sedang liburan di Pulau Lombok.
Pembagian Ruangan pada Rumah Adat Bale Beleq Palung Dalem
Terdapat dua ruangan plus area teras di rumah adat NTB Bale yang satu ini. Kita sebut saja ruangan pertama dan kedua dengan fungsi yang berbeda.
Ruang Istirahat
Ruangan yang pertama ini merupakan tempat untuk beristirahat bagi anggota keluarga pemilik rumah.
Khusus untuk ruangan istirahat ini, biasanya akan terbagi lagi menjadi beberapa ruangan yang lebih kecil lagi, menyesuaikan jumlah anggota keluarga yang menghuni.
Ruangan Senjata
Sedangkan ruangan kedua adalah tempat khusus untuk menyimpan berbagai jenis senjata, pusaka, dan beragam perlengkapan ritual adat dan agama.
Ruangan penyimpanan senjata ini tak begitu luas dan umumnya jarang terekspos kecuali di waktu tertentu saja.
Contohnya pada saat akan mengadakan upacara adat, upacara keagamaan, dan keperluan musyawarah.
Teras Rumah
Jika ingin mengadakan suatu musyawarah, pemimpin desa dan juga para tokoh pemangku adat akan duduk di teras rumah ini.
Sementara itu, para warga berkumpul di lapangan yang tersedia di depan rumah adat ini. Jadi, baik warga maupun pemimpin musyawarah akan duduk saling berhadapan.
Bangunan Pelengkap Rumah Adat Bale Beleq Palung Dalem
Umumnya di dekat rumah adat ini terdapat beberapa unit bangunan pelengkap yang terdiri dari Bangaran, Ina-Ina, Sekenem, dan Langgar.
Bangaran
Di sekitar rumah adat ini juga terdapat Bangaran, yaitu tempat khusus untuk mengumandangkan adzan.
Menariknya lagi, Bangaran ini bukanlah sembarang tempat. Sebab, keberadaannya sangat penting terutama saat dulu Desa Karang Bayan ini masih berupa hutan belantara.
Konon, Bangaran ini adalah salah satu tempat sakral karena warga setempat percaya bahwa saat adzan berkumandang dari tempat ini, roh-roh jahat penghuni hutan akan terusir.
Ina-Ina
Berikutnya ada Ina-Ina yang tak lain adalah titik pusat desa. Ina-Ina ini juga menjadi patokan saat akan membangun rumah warga.
Jadi, apabila ada warga yang hendak membangun rumah, wajib memilih lokasi yang tepat dan yang sesuai dengan Ina-Ina ini.
Sekenem atau Berugaq
Bangunan dengan nama Sekenem atau Berugaq ini adalah sebuah rumah panggung kecil dengan enam tiang penyangga.
Badan rumah panggung mungil ini sudah dilengkapi dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Kenudian atapnya terbuat alang-alang kering yang terpasang hingga berlapis-lapis.
Sekenem ini sendiri biasa masyarakat manfaatkan sebagai tempat duduk saat bermusyawarah atau tempat untuk menjamu tamu.
Oleh karenanya, di bagian dalam Sekenem ini dibuat nyaman dan luas agar para masyarakat atau tamu yang hadir juga kerasan.
Biasanya dalam satu desa, terdapat tiga buah Sekenem yang masing-masing terletak di sisi Utara, Selatan, dan sisi tengah.
Letaknya juga tak jauh dari Bale Beleg. Nah, masing-masing Sekenem tersebut dibangun untuk keperluan yang berbeda-beda.
Sekenem di sisi Utara adalah tempat duduk para pengurus desa, sedangkan Sekenem yang terletak di sisi Selatan, khusus untuk para tamu.
Dan Sekenem yang terletak di tengah khusus untuk para pemuka agama seperti kyai, ustadz, syekh, dan semacamnya.
Langgar atau Masjid
Bangunan Langgar atau masjid ini sudah berdiri sejak lama dan untuk memasukinya, ada beberapa aturan yang wajib kita ikuti.
Di antaranya adalah perempuan yang sedang haid tidak diperkenankan masuk ke Langgar. Sebelum memasuki Langgar, wajib berwudhu terlebih dahulu.
Pengunjung juga harus berpakaian sopan dan tertutup serta menjaga tata krama.
Sekedar tambahan info, bangunan Langgar ini sangat terkenal di Desa Karang Bayan. Bahkan menjadi ikon wisata desa tersebut.
Hal ini sangat wajar karena Langgar ini adalah bangunan bersejarah dan sudah berusia ratusan tahun.
Menariknya lagi, lantai Langgar ini terbuat dari batu andesit yang terpasang dengan campuran tanah liat.
Sedangkan di bagian dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Nah, untuk atap, materialnya dari alang-alang kering.
Bagian dalam Langgar terbagi menjadi dua ruangan yang terpisah oleh partisi sederhana untuk memisahkan jamaah laki-laki dan perempuan.
Kemudian terkait dengan fungsi, Langgar ini merupakan tempat utama untuk ibadah dan juga belajar agama.
Filosofi Rumah Adat Bale Beleq Palung Dalem
Seperti rumah adat NTB lainnya, Bale Beleq Palung Dalem ini juga kaya akan makna filosofis.
Seperti makna filosofis berikut yang mengatakan bahwa rumah adat ini merupakan wujud tingginya falsafah hidup masyarakat Suku Sasak.
Selain itu, adanya eksistensi rumah adat ini juga merupakan bukti adanya pembagian struktur pemerintahan yang jelas.
Struktur pemerintahan di sini adalah struktur pemerintah terkecil, yakni tingkat desa, yang terdiri dari pemimpin desa dan perangkatnya, tetua adat, dan pemuka agama.
Rumah adat ini juga merupakan simbol tingginya asas musyawarah mufakat atas segala hal, termasuk semua permasalahan yang menyangkut segala aspek kehidupan.
Selain itu, Bale Beleq ini juga melambangkan hubungan yang harmonis antara pemimpin dan masyarakatnya.
Sebab, baik pemimpin maupun masyarakatnya sama-sama menjunjung demokrasi, sehingga segala permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan cara yang tepat.
Bagi masyarakat Lombok, Bale Beleq ini lebih dari sekedar tempat tinggal dan tempat untuk bermusyawarah saja.
Di bangunan inilah terdapat harapan dan juga nilai adat yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Suku Sasak.
Nilai filosofis ini jelas tergambarkan dengan detail melalui desain arsitektur rumah adat tersebut dan bangunan-bangunan pelengkap yang ada di sekitarnya.
Sungguh menarik sekali, bukan? Semoga ke depannya ada kesempatan untuk mengunjungi Desa Karang Bayan di mana rumah adat Bale Beleq Palung Dalem ini berada.
Dan buat kamu yang ingin lebih mengenal lagi tentang rumah adat NTB lainnya, silakan kunjungi saja laman Rumah Adat Indonesia.
Di laman tersebut ada banyak nama rumah adat dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia, termasuk NTB.
Hanya dengan membaca, kamu akan mendapatkan banyak informasi yang tentu akan menambah wawasan kamu.
Selain itu, kamu juga akan semakin mengenal lebih lanjut mengenai rumah adat Nusantara. Tentu hal ini akan menumbuhkan rasa bangga dan cinta tanah air Indonesia di diri kamu, bukan?