Home » Kalimantan » Rumah Betang Sei Pasah

Rumah Betang Sei Pasah

Rumah Betang khas Kalimantan memang sangat beragam. Salah satunya adalah Rumah Betang Sei Pasah atau Rumah Betang Manggatang Utus milik Suku Dayak Ngaju di Kapuas, Kalimantan Tengah.

Mungkin secara umum rumah adat ini tak jauh berbeda dengan rumah adat Betang Kalimantan pada umumnya. Namun masing-masing jenis Rumah Betang pasti memiliki ciri khas tersendiri.

Lantas, kira-kira apa saja ciri khas Rumah Betang milik Suku Dayak Ngaju ini? Yuk simak ulasan lengkapnya agar segera tahu jawabannya.

Sejarah Rumah Adat Betang Sei Pasah Kapuas

Rumah Betang Sei Pasah

Rumah Betang Sei Pasah ini merupakan rumah adat peninggalan leluhur Suku Dayak Ngaju yang banyak kita jumpai di Kapuas Hilir, Kab. Kapuas.

Hunian asli Suku Dayak ini rupanya memiliki sejarah panjang di mana rumah ini pertama kali eksis pada tahun 1806.

Kemudian sekitar awal tahun 2019 lalu, rumah adat ini secara resmi diperkenalkan kembali sebagai situs warisan budaya kepada publik.

Rumah Betang Sei Pasah yang belum lama rilis ini merupakan rumah hasil pemugaran dari Rumah Betang yang lama.

Program pemugaran ini bertujuan sebagai upaya pelestarian warisan budaya setempat.

Melalui upaya ini, generasi muda dapat mengenal keunikan dari Rumah Betang ini. Selain itu, kehadiran situs wisata budaya ini juga turut mengangkat perekonomian masyarakat setempat.

Keunikan Rumah Betang Sei Pasah Kapuas

rumah betang maggatas utus

Rumah adat dengan nama lain Rumah Betang Manggatang Utus Sei Pasah Kapuas ini mempunyai sejumlah keunikan. Yuk kita kupas dengan detail keunikannya.

Desain Konstruksi

Salah satu ciri khas Rumah Betang adalah konstruksi bangunannya yang berbentuk persegi panjang.

Panjang bangunannya sendiri bisa capai 30 meter dan tingginya sekitar 13 meter dari permukaan tanah.

Pondasi rumah adat ini terdiri dari 57 buah tiang yang terbuat dari kayu ulin. Atapnya juga terbuat dari bahan kayu.

Area interiornya sangat luas, sehingga dapat mengakomodasi sekitar 100 kepala keluarga.

Meski hanya sebuah replika atau duplikat, konstruksinya sangat mirip dengan rumah aslinya yang sudah eksis sejak tahun 1806.

Tentu dengan kriteria fisik di atas, rumah ini tampak sangat unik.

Bahkan desain fasad tersebut bisa menjadi ciri khas utama saat dijejerkan dengan nama rumah adat Indonesia dari daerah-daerah lainnya.

Situs Wisata Budaya

Keunikan lainnya dari rumah adat ini adalah fungsinya sebagai sebuah situs wisata budaya.

Ya, benar sekali, rumah adat ini kini menjadi sebuah situs wisata budaya yang terkenal di Kabupaten Kapuas.

Tiap harinya tempat wisata budaya ini selalu ramai oleh kedatangan pengunjung dari berbagai kalangan.

Lokasinya yang strategis, yakni hanya sekitar 200 meter dari Sungai Kapuas Murung dan dekat dengan Jalan Trans Kalimantan, membuat tempat ini sangat mudah untuk diakses.

Untuk bisa memasuki kawasan wisata budaya ini, pengunjung hanya perlu membeli tiket masuk yang sangat murah.

Untuk kategori pelajar, harga tiketnya hanya Rp3.000,00 per orang. Sementara untuk wisatawan umum, harga tiketnya Rp5.000,00.

Biaya parkir kendaraan pengunjung juga terhitung sangat terjangkau. Untuk kendaraan roda dua, tarif parkirnya hanya Rp2.000,00 per unit dan Rp4.000,00 untuk kendaraan roda empat.

Dengan biaya yang murah ini, para pengunjung juga bebas menggunakan fasilitas umum yang tersedia, seperti toilet dan kamar mandi, taman, dan area parkir.

Pusat Berbagai Event

Kompleks wisata budaya Rumah Betang Sei Pasah Kabupaten Kapuas ini juga kerap menjadi pusat berbagai kegiatan.

Contohnya adalah kegiatan seminar atau workshop, event olahraga, festival budaya, dan masih banyak event lainnnya.

Kiranya pemilihan Rumah Betang ini sebagai lokasi untuk penyelenggaraan acara-acara tersebut sangat tepat karena beberapa pertimbangan tertentu.

Misalnya pertimbangan area yang luas dan sudah berfasilitas lengkap. Kemudian pertimbangan popularitas tempat wisata tersebut yang sedang trending.

Rumah Betang ini juga sudah biasa menjadi latar yang sangat indah selama pelaksanaan acara tengah berlangsung.

Desain Arsitektur Rumah Adat Betang Sei Pasah Kabupaten Kapuas

rumah adat betang sei pasah

Secara umum, konstruksi bangunan Rumah Betang yang satu ini tersusun atas tiga bagian, yaitu pondasi tiang, bangunan inti, dan atap.

Untuk tahu info detailnya, mari kita bahas masing-masing bagian tersebut.

Pondasi Tiang

Mengutip informasi dari situs Wikipedia, Rumah Adat Betang Sei Pasah ini memiliki 57 buah tiang kayu ulin.

Untuk menjaga agar bangunan tetap kokoh, rumah adat ini mengadopsi model tiang duduk.

Tiang duduk adalah model pemasangan tiang penopang dengan dukungan bantalan beton yang terpasang di bagian dasar tiang.

Tiang-tiang ini terpasang secara teratur dengan jarak antar tiang yang seragam agar pondasi bangunan intinya tetap stabil.

Kemudian agar tampak lebih estetik, tiang-tiang penopang ini dibalur dengan cat warna gelap, warna yang seragam dengan bangunan inti.

Bangunan Inti

Konstruksi bangunan ini terdiri dari struktur rangka lantai, lantai, serambi depan, tangga, dan struktur dinding rumah.

Kita mulai bahas bagian rangka lantai terlebih dahulu. Rangka lantai pada rumah ini terbuat dari balok-balok kayu ulin yang tersusun melintang dan membujur secara bergantian.

Setelah rangka lantai ini sudah berhasil terpasang dengan rapi dan benar, tahap selanjutnya adalah pemasangan panel lantai.

Sama seperti lantai pada Rumah Betang Kalimantan Tengah lainnya, panel lantai rumah adat ini berupa lempengan papan kayu ulin yang sangat kuat.

Pemasangan papan kayu pada bagian lantai ini perlu dilakukan dengan rapat dan rapi agar nyaman saat dipijak.

Kemudian kita beralih pada dinding. Dinding rumah ini juga terbuat dari papan kayu. Bedanya, ada tambahan jendela-jendela di dinding bagian muka rumah.

Jendela

Konstruksi jendela-jendela yang terpasang di rumah ini adalah jenis Jendela Krepyak yang sederhana dan dapat dibuka dengan lebar.

Jendela Krepyak adalah jenis jendela kayu yang panelnya memiliki buku-buku ventilasi udara yang rapat dan berjumlah banyak.

Biasanya jenis jendela ini sering digunakan pada rumah adat Jawa Tengah. Lebih tepatnya rumah kampung khas Jateng.

Akan tetapi jenis Jendela Krepyak yang digunakan pada Rumah Betang ini adalah Jendela Krepyak dua panel.

Di depan deretan jendela terdapat area teras yang memanjang menyesuaikan panjang fasad rumah.

Teras ini berlantaikan kayu dan tak berpagar. Kemudian di bagian bawah tepi lantai teras, terlihat ada hiasan rumbai dengan motif khas Dayak.

Lalu bagian bangunan inti yang terakhir ada tangga. Struktur tangga di rumah ini adalah yang paling unik karena ada tiga unit tangga.

Ketiga unit tangga ini terletak bersebelahan dengan formasi berikut: dua tangga biasa di sisi kanan dan kiri dan ada tangga satu tapak di bagian tengahnya.

Jadi, kedua tangga biasa tersebut mengapit tangga satu tapak yang posisinya ada di tengah.

Ketiganya memiliki sudut kemiringan yang sama. Uniknya lagi, ketiga tangga tersebut juga memiliki jumlah anak tangga yang sama.

Kemudian di ujung atas masing-masing tangga terdapat semacam pintu kecil yang penuh dengan hiasan lukisan khas Dayak.

Atap

Terdapat dua bagian atap pada rumah ini, yaitu atap utama dan atap tambahan dengan formasi pemasangan yang berbeda.

Atap utama terpasang memanjang menaungi keseluruhan bangunan utama, kecuali teras. Struktur atap utama ini berjenis atap pelana atau rumah kampung yang terdiri dari dua panel.

Berbeda dengan atap utama yang menaungi keseluruhan bangunan inti, atap tambahan pada rumah ini hanya menaungi sebagian kecil area teras.

Tepatnya area tears depan pintu utama hingga ujung atas tangga. Atap tambahan ini juga bermodelkan atap pelana yang menghadap muka atau depan.

Di keempat sisinyaa, terlihat ada empat tiang yang menopang keempat sudut atap tambahan ini.

Menariknya, di masing-masing tiang terdapat hiasan perisai kayu lengkap dengan lukisan khas Dayak Ngaju.

Fungsi Rumah Betang Sei Pasah

rumah betang sei pasah kapuas

Menurut situs Wikipedia, sedikitnya ada tiga fungsi utama Rumah Betang Sei Pasah ini.

Fungsi yang pertama adalah sebagai tempat tinggal permanen untuk sekitar 100 kepala keluarga.

Selain itu, fungsi kedua rumah adat ini sebagai pusat pertemuan atau rapat adat yang melibatkan tokoh adat dan masyarakat setempat.

Pertemuan adat ini akan dilaksanakan saat menjelang adanya upacara adat atau saat sedang ada kasus yang memerlukan forum pengadilan adat.

Dan fungsi yang terakhir adalah sebagai situs wisata budaya seperti yang sedang terjadi saat ini.

Sebagai situs wisata budaya yang belum lama rilis, kin area sekitar Rumah Betang ini sudah lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung.

Sebut saja fasilitas toilet umum, area parkir, dan akses jalan yang mudah dijangkau. Terlebih harga tiket masuknya sangat terjangkau, membuat tempat wisata ini kian diminati.

Bagaimana, terdengar sangat menarik sekali, bukan? Jika ada waktu luang dan kesempatan, silakan kunjungi situs budaya Rumah Betang Manggatang Utus Sei Pasah Kapuas.

Lokasinya di Kelurahan Sei Pasah, Kec. Kapuas Hilir, Kab. Kapuas, Kalimantan Tengah.

Demikian penjelasan lengkap mengenai Rumah Betang Sei Pasah, salah satu rumah adat Kalimantan yang kini menjadi tempat wisata hits.

Semoga informasi ini dapat memperkaya khasanah ilmu budaya bagi para pembacanya.

Scroll to Top