Home » Sumatera » Rumah Rungko

Rumah Rungko

Aceh mempunyai sebuah rumah adat unik lainnya yang bernama Rumah Rungko. Meski tak seterkenal rumah Krong Bade, Rungko juga tak kalah unik.

Terlebih pada konsep desainnya yang membentuk pola barisan aritmatik dan juga ornamen-ornamen yang digunakan.

Penasaran kan dengan konsep desain berpola aritmatik yang diaplikasikan pada rumah adat Aceh ini? yuk segera cari tahu jawabannya di sini.

Sekilas tentang Rumah Rungko dari Aceh

rumah adat rungko

Rumah Rungko adalah sebuah rumah adat yang berasal dari aceh. Bentuknya rumah panggung yang mendapat dukungan dari tiang-tiang kayu.

Rumah ini dulunya merupakan tempat tinggal raja sekaligus tempat bermusyawarah.

Dulunya, rumah ini bernama Rumah Adat Kluet yang pertama kali dibangun sekitar tahun 1861.

Kemudian pada tahun 1916, namanya diubah menjadi Rumah Rungko oleh T. Nyak Tia. Beliau adalah raja yang memerintah sejak tahun 1908 hingga 1938.

Tidak ada informasi yang pasti terkait dengan perubahan nama tersebut. Namun, baik Rungko maupun Kluet, keduanya tetap terkenal di telinga masyarakat Aceh.

Asal Usul Rumah Rungko

rumah adat kluet

Rumah Rungko adalah hunian Suku Kluet yang dahulu mendiami Desa Koto, Kec. Kluet Tengah, Kab. Aceh Selatan.

Pendirinya adalah Raja Menggamat yang bernama Imam Hasbiyallah Muhammad Teuku Nyak Kuto.

Beliau merupakan seorang keturunan veteran Kluet abad 20-an yang bernama Tgk. Imam Sabil yang sangat gigih melawan Pemerintah Kolonial Belanda.

Perang melawan pemerintah kolonial belanda tersebut terkenal dengan sebutan Perang Lawe Meulang Menggamat.

Untuk mendapatkan konstruksi bangunan yang kokoh, beliau menggunakan kayu pilihan terbaik sebagai material utama.

Proses penebangan pohonnya saja memakan waktu hingga tahunan karena kegiatan penebangan pohon pada saat itu hanya menggunakan parang.

Konon pada saat proses penebangan, apabila ada satu parang saja terjatuh, kegiatan penebangan wajib dihentikan.

Sebab, masyarakat pada saat itu percaya bahwa insiden jatuhnya parang menandakan bahwa tuhan tidak mengizinkan adanya kegiatan pembangunan rumah tersebut.

Pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda, Rumah Rungko ini berfungsi sebagai kediaman raja.

Selain itu, rumah ini juga berperan sebagai tempat bermusyawarah dan balai pengadilan pada masa itu.

Desain Arsitektur Rumah Rungko Aceh

rumah rungko aceh

Sekilas, desain arsitektur rumah adat Aceh ini tampak sama dengan rumah panggung biasa.

Namun, jika kamu amati gambar Rumah Rungko di atas dengan teliti, ada beberapa bagian yang sebenarnya sangat jelas berbeda dengan rumah panggung biasa.

Lantas, di bagian mana saja letak perbedaannya? Mari kita kulik satu per satu bagian rumah adat ini.

Atap

Pada bagian atap, bentuknya masih berupa atap segitiga atau atap pelana biasa yang sederhana.

Atap pelana sendiri adalah sebuah model atap yang hanya memiliki dua sisi penutup atap dan satu bubungan tengah.

Jika dilihat dari samping, model atap ini berbentuk segitiga dengan besaran sudut bentangan yang berbeda-beda.

Pondasi Bangunan

Secara fisik, pondasi bangunan rumah adat ini terbilang cukup tinggi. Mengutip jurnal dari Universitas Syiah Kuala, ketinggian rumah secara keseluruhan bisa capai 10.16 meter.

Pondasi ini memuat beberapa ruangan, di antaranya Serambih Huluan, Anjung Nyulu, Ruang Tengah, Rambat, Anjung Nyahei, dan dapur.

Dan masing-masing ruangan tersebut memiliki peranan yang berbeda-beda.

Tiang

Total terdapat 32 buah tiang penopang yang menyangga rumah adat ini. Keseluruhan tiang ini berbahan kayu dengan tinggi yang berbeda-beda.

Perbedaan tinggi tiang ini nantinya digunakan pada area yang berbeda.

Seperti yang tampak pada gambar Rumah Rungko di atas di mana empat tiang di kolong bagian tengah tampak lebih tinggi.

Dinding

Masih berdasarkan gambar Rumah Rungko di atas, terlihat jelas bahwa dinding rumah ini tersusun atas papan kayu yang terpasang secara vertikal.

Susunannya teratur, rapi, dan rapat, serta di beberapa sisinya terpasang jendela yang terbuat dari papan kayu juga.

Hanya saja di atas panel jendela terdapat ornamen ukiran untuk menyamarkan lubang ventilasi udara.

Ornamen ini seakan menjadi pembeda antara papan kayu yang berfungsi sebagai panel dinding dan papan kayu yang berfungsi sebagai panel jendela.

Lantai

Tak berbeda dengan dinding, permukaan lantai pada rumah adat ini juga berupa papan kayu.

Dan sepertinya memang sangat umum bahwa sebagian besar lantai pada rumah adat Indonesia terbuat dari papan kayu.

Kecuali rumah-rumah adat di Indonesia bagian Timur yang rata-rata masih berupa tanah atau berlapiskan jerami kering.

Tangga

Seperti rumah adat Aceh pada umumnya, jumlah anak tangga pada Rumah Rungko wajib berjumlah ganjil.

Biasanya jumlah anak tangga yang terpasang pada Rumah Adat Suku Kluet ini antara lima atau sembilan buah anak tangga.

Tentu ketentuan jumlah anak tangga ini sudah sesuai dengan aturan adat. Aturan adat ini memang sudah menjadi bagian dari tradisi dan budaya mereka.

Keunikan Rumah Rungko

rumah adat aceh rungko

Rumah Adat Suku Kluet yang satu ini tentu mempunyai sejumlah keunikan. Keunikan inilah yang kemudian menjadi pembeda dari rumah adat Sumatera lainnya.

Penasaran apa saja keunikannya? Berikut informasinya buat kamu.

Bermakna Filosofis

Keunikan pertama yang akan kita bahas adalah makna filosofis di beberapa bagian struktur bangunan rumah ini.

Contohnya struktur tangga yang jumlah anak tangganya harus ganjil. Sebab, ada kepercayaan yang beredar di tengah masyarakat yang mengatakan bahwa anak tangga berjumlah ganjil merupakan simbol kehidupan.

Sebaliknya, anak tangga berjumlah genap adalah simbol kesempurnaan. Kesempurnaan di sini dikaitkan dengan tugas manusia di dunia yang telah sempurna atau purna atau selesai.

Apabila tugas manusia di dunia telah purna, maka perjalanan selanjutnya adalah menuju kematian.

Dengan alasan ini, masyarakat aceh pantang memasang tangga dengan anak tangga berjumlah genap.

Alasannya karena keluarga yang menghuni rumah adalah manusia-manusia yang masih panjang harapan hidupnya.

Ruangan yang Asimetris

Keunikan lainnya yang bisa kita jumpai pada rumah adat asal Suku Kluet Aceh ini adalah bentuk ruangan-ruangannya yang asimetris.

Penyebab ruangan-ruangan berbentuk asimetris ini adalah karena adanya pengaruh perbedaan ketinggian pada pondasi yang berbeda-beda.

Aturan Konstruksi Rumah Sesuai Arah Mata Angin Tertentu

Dalam membangun sebuah Rungko, rupanya ada juga ketentuan soal konstruksi rumah yang harus sesuai dengan arah mata angin tertentu.

Misalnya muka rumah wajib menghadap Utara. Sedangkan Rambat sebaiknya menghadap Timur, Anjung Nyahei menghadap Selatan, dan Anjung Yyulu menghadap Utara.

Sementara bagian Serambi Huluan ada di sebelah Barat. Untuk tangga, otomatis akan menghadap Utara karena berada di satu sisi dengan muka rumah.

Rupanya ketentuan ini sudah ada sejak rumah rungko ini dibangun. Aturan ini juga kerap dikaitkan dengan kepercayaan masyarakat setempat.

Mereka meyakini bahwa dengan mengikuti aturan di atas, mereka akan terhindar dari bahaya, penyakit, dan hal buruk lainnya.

Pintu Berukuran Kecil

Jika kita perhatikan lagi, pintu rumah adat ini berukuran kecil sehingga badan harus menunduk untuk dapat melewatinya.

Pintu dengan model semacam ini mengingatkan kita pada pintu pada kebanyakan rumah adat Papua.

Penggunaan Ornamen

Ornamen-ornamen yang tersemat pada rumah adat ini berupa ukiran atau pahatan dengan motif khas Suku Kluet.

Seperti hiasan ukiran yang terpasang di atas pintu. Ukiran ini terlihat indah dengan motif floranya. Tepatnya motif bunga jalar yang tengah mekar.

Pemilihan motif bunga jalar ini tentu memiliki tujuan. Bagi masyarakat suku kluet, bunga jalar adalah simbol ikatan.

Dengan adanya hiasan ukiran bunga jalar ini, diharapkan adanya keterikatan yang kuat antar anggota masyarakat.

Teknik Pemasangan Dinding

Silakan perhatikan juga bagian dinding rumah ini di mana papan-papan kayu yang terpasang terlihat dalam posisi berdiri.

Teknik pemasangan semacam ini rupanya memiliki kedekatan arti dengan sifat masyarakat Suku Kluet yang gemar bergotong royong dan bekerjasama.

Bagaimana, pembahasan seputar rumah adat Suku Kluet ini menarik sekali, bukan? Dari informasi ini kita mendapat wawasan baru mengenai keunikan dan asal usul rumah adat ini.

Selain itu, rumah ini rupanya memiliki makna filosofis yang dalam serta sisi arsitektur yang berbeda dengan rumah adat Aceh lainnya.

Itu dia sekilas info tentang Rumah Rungko, salah satu rumah adat Suku Kluet di Aceh. Semoga bisa menambah khazanah ilmu budaya kita semua.

Scroll to Top