Home » Jawa » Rumah Adat Joglo Hageng

Rumah Adat Joglo Hageng

Siapa yang tak kenal dengan rumah adat Joglo Jawa Timur? Rupanya Joglo itu jenisnya beragam, loh. Salah satu jenisnya adalah rumah adat Joglo Hageng.

Jenis Joglo yang satu ini tentu juga memiliki ciri khas yang membedakannya dengan Joglo-Joglo lainnya.

Penasaran kan bagian mana yang membedakan Joglo Hageng ini dengan jenis Joglo yang lainnya? Ikuti terus pembahasannya berikut ini.

Sekilas tentang Rumah Adat Joglo Hageng Jawa Timur

rumah joglo hageng

Rumah Adat Joglo Hageng Jawa Timur adalah salah satu jenis rumah Joglo yang secara bentuk mirip dengan Joglo Pangrawit.

Namun Rumah Joglo Hageng ini memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan Joglo Pangrawit.

Ada yang mengatakan juga bahwa Joglo Hageng ini juga memiliki postur yang lebih pendek dari Joglo Pangrawit.

Sesuai dengan namanya yang mencerminkan ukuran bangunan, Joglo yang satu ini juga identik dengan hunian milik kalangan bangsawan atau kalangan yang berduit.

Sebab, konstruksinya sangat megah dan pastinya menggunakan material-material premium sebagai penyusun utamanya.

Khususnya material kayu karena sebagian besar material yang digunakan untuk membangun satu unit rumah ini memerlukan kayu yang tak sedikit.

Ditambah lagi jenis Joglo ini mempunyai jumlah pilar kayu yang lebih banyak daripada Joglo-Joglo lainnya.

Struktur Rumah Joglo Hageng

joglo hageng

Dari namanya saja sudah merepresentasikan ukuran bangunan yang berukuran besar dan megah.

Ya, kata hageng di sini berarti besar yang merujuk pada ukuran bangunan tersebut. Namun ada juga yang memaknainya sebagai hunian untuk para pembesar.

Pembesar di sini dalam artian kalangan pejabat atau orang-orang penting dalam tatanan kehidupan kemasyarakatan.

Contohnya kalangan bangsawan, orang dengan status sosial tinggi, orang tersohor, dan orang dengan kekayaan besar.

Namun di luar ukurannya yang lebih besar, struktur bangunannya masih sama dengan struktur bangunan rumah Joglo pada umumnya.

Dan berikut info detail masing-masing struktur bangunannya.

Atap

Mengutip info dari situs resmi Gramedia, Rumah Joglo Hageng memiliki struktur atap utama terbesar.

Dan yang membuatnya terlihat lebih megah lagi adalah adanya Tratak keliling yang terpasang di area atas Joglo.

Alhasil, kesan mewah bak istana akan otomatis tercipta berkat adanya elemen tambahan berupa Tratak ini.

Kembali ke struktur atap, bentuk atap bangunan ini seperti bentuk atap Joglo Pangrawit, yakni atap kubah.

Namun pada Joglo Hageng ini, terdapat dua buah atap dengan dua bubungan dengan ukuran yang sama.

Di bagian kedua puncak atapnya tampak ada hiasan ukiran yang menonjol meski dilihat dari kejauhan.

Hiasan ukiran ini semacam karya tembikar yang terbuat dari tanah liat dan bermotif geometris yang indah.

Yang menarik lagi dari struktur atap pada Rumah Joglo ini adalah bubungan atap yang sangat tinggi.

Bubungan ini berbentuk limas yang memiliki empat sisi yang menghadap ke keempat arah mata angin.

Tiang

Elemen tiang atau Saka pada Rumah Joglo ini juga berjumlah jauh lebih banyak daripada tiang pada jenis Rumah Joglo lainnya.

Hal ini sangat wajar mengingat ukuran bangunan yang juga jauh lebih besar.

Tiang-tiang ini berfungsi untuk menopang setiap sudut rumah dan tepi bangunan. Kemudian ada dua tambahan tiang yang menopang teras tambahan yang menonjol ke area luar.

Teras tambahan ini hanya berukuran kecil dan berfungsi semacam koridor yang mengarah ke area serambi depan Joglo.

Lantai dan Dinding

Untuk lantai dan dinding, biasanya berupa papan kayu berkualitas yang disusun dengan rapi dan teratur.

Namun di era modern ini, ada banyak bangunan Joglo, termasuk model Joglo Hageng, yang kini sudah berlantaikan tegel, keramik, granit, dan bahkan marmer.

Jarang sekali ada Joglo yang masih menggunakan lantai kayu seperti Joglo klasik peninggalan nenek moyang masyarakat Jawa.

Namun tidak dengan dinding. Rata-rata Rumah Joglo modern yang terinspirasi dari Joglo Hageng masih menggunakan dinding kayu.

Bahkan lebih kerennya lagi ada banyak bangunan Joglo modern yang menambahkan ornamen Gebyok Jawa yang kaya akan ukiran di dinding pintu utama.

Gebyok adalah semacam panel dinding yang terbuat dari seratus persen kayu jati dengan tambahan pintu di bagian tengahnya.

Tampilannya sangat megah dan berharga mahal karena semua area permukaannya penuh dengan hiasan detail ukiran dengan motif flora atau geometris.

Pembagian Ruangan pada Rumah Joglo Hageng

Rumah Adat Joglo Hageng

Rumah adat Jawa Timur yang sangat terkenal ini terbagi menjadi beberapa area atau ruangan. Dan berikut pembagiannya berdasarkan urutan area terdepan hingga paling belakang.

Emper

Area Emper di sini adalah halaman depan yang berupa area outdoor yang berada tepat di depan bangunan Joglo.

Pada zaman dulu, Emper ini biasanya berisikan taman dan kolam ikan yang membuat suasana sekitar Joglo terlihat asri.

Pendopo

Area dengan nama Pendopo ini adalah area semi terbuka yang berada di bagian depan. Pendopo ini biasanya luas dan lapang karena tanpa ada perabotan apapun di dalamnya.

Fungsinya adalah sebagai tempat untuk pertemuan, menggelar suatu kegiatan seni dan budaya, atau upacara adat.

Areanya yang luas sangat cocok untuk mengakomodasi audiens yang ingin mengikuti pertemuan atau menonton suatu pagelaran seni.

Pendopo di masa kini seringnya menjadi bagian dari gedung pemerintahan atau institusi lain seperti sekolah, kampus, dan gedung serbaguna.

Pringitan

Area ini adalah penghubung antara Pendopo dengan rumah induk. Selain berfungsi sebagai jalur masuk ke rumah induk, Pringitan ini juga memiliki fungsi yang sama dengan Pendopo.

Nah, Pringitan ini mungkin lebih cocok kita sebut Pendopo-nya Rumah Joglo modern mengingat fungsinya yang sama persis namun sifatnya lebih privat.

Omah Njero atau Rumah Induk

Area ini adalah rumah induk yang fungsinya sebagai tempat tinggal dan tempat berkumpul bersama keluarga.

Namun pada Rumah Joglo modern, rumah induk ini mencakup beberapa ruangan dengan fungsi yang berbeda.

Ruangan-ruangan tersebut adalah kamar tidur, ruang keluarga, dan bahkan ada dapur dan kamar mandi.

Berbeda sekali dengan rumah joglo tradisional yang mana kamar, dapur, gudang, dan kamar mandi terletak terpisah dengan rumah induk.

Senthong Kiwa

Nah, area dengan nama Senthong Kiwa ini terletak di sisi kiri rumah induk. Senthong Kiwa ini sendiri terdiri dari beberapa ruangan dengan fungsi masing-masing.

Beberapa ruangan di antaranya berfungsi sebagai kamar tidur. Kemudian sisanya berguna sebagai gudang untuk menyimpan bahan makanan.

Senthong Tengah

Sesuai dengan namanya, Senthong Tengah terletak tepat di tengah area Rumah Joglo. Masyarakat Jatim juga kerap menyebutnya dengan istilah Boma, Krobogan, atau Pedaringan.

Ruangan ini biasa digunakan oleh pemilik rumah untuk menyimpan benda-benda pusaka dan benda berharga lainnya.

Senthong Tengen

Area Senthong Tengen terletak di sisi kanan rumah induk. Fungsinya sama persis dengan Senthong Kiwa, yakni sebagai kamar tidur, gudang, dan fungsi lainnya.

Gandhok

Area yang terakhir ini sebenarnya adalah ruang tambahan yang terletak di samping atau di belakang rumah induk.

Fungsinya juga menyesuaikan dengan kebutuhan si pemiliknya. Misalnya ruangan tambahan untuk menyimpan hasil panen atau keperluan lainnya.

Filosofi Rumah Joglo Hageng

rumah adat jawa timur hageng

Joglo Hageng bukan hanya sebuah bangunan fisik, tapi ada makna filosofi di dalamnya.

Sebut saja struktur pondasi bangunan, terutama Saka, yang mampu menopang keseluruhan bagian bangunan.

Semakin banyak Saka, semakin kuat pula daya topangnya. Demikian juga dengan manusia.

Semakin banyak dukungan dari orang-orang di sekitar, maka kita akan semakin kuat dan semangat.

Makna filosofi tak hanya bisa kita temukan di bagian pondasi saja. Ada makna filosofi lainnya yang tersirat pada struktur teras.

Teras pada Rumah Joglo Hageng sangat luas dan tanpa sekat, seolah tidak ada pembatas dan siapapun boleh mengaksesnya.

Alhasil, saat sedang berada di dalamnya, kita dapat dengan bebas bersilaturahmi. Teras ini juga menjadi sarana interaksi sosial yang sangat pas.

Begitu juga dengan elemen jendela yang ukurannya besar dan berjumlah banyak.

Jendela-jendela ini seolah mencerminkan keharmonisan serta keterbukaan antara pemilik rumah dengan masyarakat sekitar.

Demikian penjelasan Rumah Joglo Hageng yang penuh dengan makna filosofi dan keunikan. Semoga informasi ini dapat menambah khazanah ilmu budaya para pembacanya.

Namun jika kamu masih ingin tahu lebih banyak lagi seputar rumah adat Indonesia lainnya, kamu bisa memanfaatkan referensi terupdate yang tersedia.

Contohnya buku, situs-situs online, dan lain sebagainya.

Scroll to Top