Buat kamu yang mungkin ada agenda liburan ke Lampung, di sana ada sebuah rumah adat yang sangat menarik untuk kamu kunjungi. Namanya adalah Nuwo Balak.
Rumah adat ini pastinya akan menjadi destinasi wisata yang tak hanya menarik secara visual saja. Melainkan kamu akan mendapatkan banyak sekali wawasan baru usai kunjunganmu dari sana.
Sekilas tentang Nuwo Balak
Rumah adat Lampung Nuwo Balak memiliki struktur rumah panggung dengan material kayu sebagai material utamanya.
Fasad bangunan rumah ini sepenuhnya terbuat dari kayu, mulai dari tiang penyangga, lantai, tangga, dinding, hingga atap.
Artinya, Nuwo Balak ini adalah contoh warisan budaya nenek moyang kita yang identik dengan ramah lingkungan. Ini sekaligus sebuah bukti bahwa nenek moyang kita selalu mengutamakan harmoni alam.
Jika kita telusuri sejarahnya, rumah adat khas Lampung ini dulunya adalah tempat tinggal kepala suku atau pemangku adat.
Itulah kenapa masyarakat setempat menamai rumah ini dengan sebutan Balai Keratun yang artinya mirip dengan keraton, yaitu tempat tinggal para pembesar.
Dalam hal ini, pembesar adalah tokoh penting masyarakat, termasuk di dalamnya ada kepala suku atau pemangku adat.
Ruangan-Ruangan pada Nuwo Balak Beserta Fungsinya
Nuwo Balak ini terdiri dari beberapa bagian, termasuk di dalamnya ada beberapa ruangan. Dan berikut penjelasan masing-masing bagian:
- Lawang Puri adalah gapura masuk menuju ke pelataran atau halaman depan rumah
- Pusiban adalah tempat tamu melapor ke pemilik rumah
- Ijan Geladak adalah tangga yang berperan sebagai media untuk memasuki dan keluar rumah utama
- Anjung-Anjung adalah serambi depan atau balkon yang berfungsi untuk menerima tamu
- Serambi Tengah adalah tempat duduk khusus untuk para kerabat yang berjenis kelamin pria
- Lapang Agung adalah tempat khusus di mana para kerabat wanita berkumpul
- Kebik Temen atau Kebik Kerumpu adalah kamar tidur untuk anak sulung
- Kebik Rangek adalah kamar tidur khusus untuk anak nomor dua
- Kebik Tengah merupakan kamar tidur untuk anak ketiga kepala suku.
Sedangkan ruangan dapur biasanya berada di belakang rumah dan posisinya terpisah dari bangunan rumah induk.
Untuk menghubungkannya, biasanya ada semacam jembatan kecil nan sederhana yang terpasang dari rumah induk menuju ke dapur.
Rumah induknya sendiri seluas 30×15 meter persegi. Di area depan atau teras, terdapat balkon yang berfungsi sebagai area khusus hiburan untuk para tamu.
Selain itu, teras pada rumah ini juga bisa digunakan sebagai area untuk bersantai.
Seperti rumah-rumah modern jaman sekarang, area teras rumah adat ini tidak berdinding. Kemudian ada tangga sebagai elemen pelengkap sekaligus sebagai media untuk memasuki area dalam rumah.
Nah, di bagian bawah tangga, ada yang namanya Garang Hadap atau area khusus untuk mencuci kaki dan alas kaki.
Tujuan adanya Garang Hadap di sini adalah agar kaki atau alas kaki tidak kotor saat akan memasuki area dalam rumah.
Memasuki area dalam rumah, terdapat delapan kamar tidur, dua ruangan pertemuan, satu ruang keluarga.
Di antara delapan kamar tidur ini, ada satu kamar yang diperuntukan secara khusus bagi kepala suku beserta istri.
Struktur Bangunan Nuwo Balak
Mari kita amati gambar Nuwo Balak di atas untuk mengetahui detail struktur bangunannya. Dari gambar di atas, jelas bahwa rumah adat khas Lampung ini mengusung model rumah panggung.
Sebagai bangunan dengan model rumah panggung, rumah ini memiliki kolong sebagai salah satu ciri utama rumah panggung.
Selain itu, di atasnya berupa bangunan utama yang terdiri dari beberapa ruangan, dinding, lantai, tangga, dan juga atap.
Kolong Rumah
Pada bagian kolong rumah, kamu bisa lihat ada cukup banyak pilar atau tiang penyangga kayu yang berukuran cukup besar.
Tiang-tiang ini terpasang dengan formasi teratur baik di masing-masing tepi dan juga area tengah pondasi bangunan.
Bagian alas tiang terlihat memiliki kaki tiang yang terbuat dari material padat seperti semen. Kini bagian lantai kolong rumah ini juga sudah berkeramik.
Kemungkinan penambahan dua elemen di atas merupakan hasil pemugaran yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Pembagian Ruangan
Seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya bahwa ada beberapa ruangan yang termuat dalam rumah adat ini.
Ada ruang tamu, atau ruang pertemuan, ruang keluarga, dan balkon. Lalu ada juga dapur yang lokasinya terpisah dari bangunan rumah induk.
Tepatnya terletak di belakang rumah dan ada jembatan kecil yang menghubungkan area dapur dengan rumah induk.
Nah, khusus balkon, areanya cukup luas. Luasnya sama dengan panjang muka rumah, di tepian balkon sudah ada pagar alias railing sebagai pengaman.
Railing yang terpasang di area balkon rumah ini tampak sangat menarik karena memiliki ornamen dengan motif ukiran yang indah.
Pagar atau railing ini juga tersambung dengan pilar kayu yang terhubung dengan atap di beberapa sudut tertentu.
Pilar-pilar ini adalah pilar kayu yang mana di bagian tengahnya terukir ornamen pahatan yang sangat artistik.
Atap
Rangka atap rumah adat Lampung ini terbilang sederhana dan bentuknya seperti bentuk perahu terbalik.
Hanya saja di salah satu sisinya memiliki bidang atap yang lebih lebar, sehingga bentuk atapnya tampak tidak simetris.
Bentuk atap semacam ini rupanya banyak kita jumpai di beberapa rumah adat daerah lain.
Sebut saja Imah Perahu Kumureb yang tak lain adalah salah satu rumah adat Jawa Barat yang terkenal di Tanah Sunda.
Meski mengadopsi model atap yang serupa, namun ada sedikit perbedaan pada atap rumah adat ini. Perbedaan yang dimaksud adalah adanya tambahan kubah kecil di puncak atap.
Kubah tersebut terbuat dari logam dengan permukaan halus dan mengkilat.
Masih tentang atap, ada juga yang berpendapat bahwa atap rumah adat ini mirip dengan pelana kuda terbalik.
Namun tak dipungkiri bahwa keduanya memiliki bentuk dasar yang serupa.
Tangga
Rumah adat asal Lampung ini memiliki dua tangga yang terpasang di bagian muka rumah dengan posisi terpisah.
Tangganya berupa tangga kayu sederhana dengan sebelas anak tangga.
Di salah satu sisinya terpasang railing atau pagar pengaman yang sekaligus berfungsi sebagai pegangan saat menaiki atau menuruni anak tangga.
Perbedaan Nuwo Balak dan Nuwo Sesat
Meski sama-sama berlabel rumah adat Lampung, keduanya berbeda dalam hal fungsi.
Jika Nuwo Balak dibangun untuk tempat tinggal kepala suku, lain lagi dengan Nuwo Sesat atau Sesat Balai Agung.
Bangunan tersebut berfungsi sebagai balai pertemuan atau Pepung, bukan tempat tinggal.
Meski berbeda fungsi, ada beberapa bagian rumah yang sama nama dan juga fungsinya dengan bagian-bagian yang ada di Nuwo Balak.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah detail penjelasannya.
- Ijan Geladak adalah tangga yang digunakan untuk memasuki area dalam Sesat Balai Agung
- Rurung Agung adalah atap berupa payung-payung yang menutupi bagian atas tangga yang biasanya berwarna kuning, putih, dan merah
- Anjungan adalah serambi yang berfungsi sebagai tempat pertemuan dalam skala kecil
- Pusiban adalah ruang khusus untuk musyawarah dalam skala besar dan bersifat resmi
- Ruang Tetabuhan adalah ruangan khusus untuk menyimpan alat musik tradisional
- Ruang Gajah Merem adalah tempat khusus untuk istirahat.
Itulah sekilas info mengenai Nuwo Balak lengkap dengan detail penjelasan ruang-ruangannya, struktur, dan perbedaannya dengan Nuwo Sesat.
Semoga info ini dapat menambah wawasan kamu, terutama wawasan budaya Lampung.
Kamu pun bisa mengenal lebih detail lagi sampe rumah-rumah adat dari daerah-daerah lainnya dengan hanya mengakses laman Rumah Adat Indonesia.
Di laman ini, kamu akan menemukan banyak informasi, termasuk gambar rumah adat masing-masing daerah termasuk penjelasannya.