Rumah adat Sulawesi tak hanya Tongkonan saja. Melainkan juga ada Rumah Adat Bolaang Mongondow yang juga tak kalah unik.
Rumah adat Sulawesi Utara ini merupakan rumah tradisional Suku Bolaang Monogondow yang mendiami sebagian besar wilayah Kab. Bolaang Mongondow.
Penasaran seperti apa penampakannya dan apa saja keistimewaannya? Berikut informasi detailnya.
Sekilas tentang Rumah Adat Bolaang Mongondow dan Gambarnya
Rumah Adat Bolaang Mongondow adalah rumah tradisional yang berasal dari daerah Kab. Bolaang Mongodow, kawasan Barat Provinsi Sulawesi Utara.
Basisnya rumah ini adalah rumah panggung sederhana yang terbuat dari material kayu jati dengan Nah, yang membuat rumah adat ini sedikit berbeda dengan rumah-rumah adat Sulawesi lainnya adalah atapnya.
Penutup atap rumah ini terpasang melintang memanjang ke arah belakang. Materialnya sendiri berupa ijuk yang cukup kaku namun masih bisa dibentuk menyesuaikan kerangka atap.
Bagian depan rumah, terdapat tangga utama yang fungsinya untuk menghubungkan area luar rumah selatandengan serambi rumah atau Dungkolon.
Sayangnya keberadaan rumah adat ini kian hari kian berkurang. Bahkan sekitar tahun 1957 sampai tahun 1959, ada banyak unit rumah adat ini yang musnah karena dibakar.
Pembakaran rumah ini terjadi sebagai salah satu dampak konflik Permesta dengan pemerintah Indonesia.
Sejarah Rumah Adat Bolaang Mongondow
Berbicara soal sejarah rumah adat ini, memang tak bisa lepas dari yang namanya rumah adat Bolaang Mongondow milik Suhartien Tegela.
Rumah ini merupakan warisan turun temurun yang sama sekali tak berubah sejak pertama kali rumah ini dibangun, tepatnya pada tahun 1940 silam.
Menurut pengakuan sang pemilik, proses pencarian material-material pembuatnya dilakukan secara langsung oleh kakek neneknya.
Kakek-neneknya berkata bahwa pada saat menebang kayu ulin atau kayu besi, sang kakek hanya menggunakan penerangan alami dari pencahayaan bulan.
Kemudian untuk memotong batang kayu tersebut, sang kakek hanya menggunakan gergaji manual.
Sekedar tambahan info, rumah adat milik Suhartien ini benar-benar autentik dan orisinil. Kerennya, dari dulu hingga hari ini struktur bangunannya masih sangat kuat.
Stuktur-struktur bangunan yang terbuat dari kayu masih sangat kokoh dan tidak berayap sama sekali. Sang pemilik hanya perlu mengecat ulang secara periodik
Bagian-Bagian Rumah Adat Bolaang Mongondow
Hampir sama dengan rumah adat Sulawesi Utara Walewangko, rumah Bolaang Mongondow ini juga terbagi menjadi tiga bagian utama.
Ketiga bagian utama tersebut adalah bagian bawah, tengah, dan atas yang mana tiap bagian memiliki peran dan detail yang berbeda.
Bagian Bawah
Struktur bagian bawah pada rumah adat ini tersusun dari beberapa elemen. Di antaranya ada Olad, Talog, Otong, Langko, dan tangga.
Olad di sini adalah kayu yang terpasang dengan formasi melintang dan lebarnya sama dengan lebar rumah. Dalam bidang arsitektur mungkin sama dengan pondasi rumah.
Fungsi Olad ini kurang lebih sebagai alas untuk bagian lantai rumah. Atau, kata lainnya adalah dasar rumah pada model rumah panggung.
Elemen selanjutnya ada Talog atau lantai rumah yang terdiri dari papan-papan kayu yang sudah halus permukaannya.
Oigi atau tiang-tiang penyangga juga menjadi elemen pelengkap pada bagian bawah rumah adat ini. Tinggi tiang-tiang ini antara satu hingga satu setengah meter dari permukaan tanah.
Dengan ketinggian ini, setidaknya para penghuni rumah dapat terhindar dari serangan binatang liar.
Selanjutnya ada elemen yang bernama Otong atau Kopatudama. Elemen ini adalah bagu sendi di dunia arsitektur.
Tak ketinggalan ada elemen tangga lengkap dengan teralisnya yang tak bisa terpisahkan.
Dan yang terakhir adalah Langko yang tak lain adalah kayu yang terpasang dengan posisi membujur dari muka rumah hingga ke belakang rumah.
Bagian Tengah
Nah, segala elemen dari Langko ke atas inilah yang masuk dalam bagian tengah rumah. Adapun nama-nama elemen tersebut antara lain Baratan, Solabako, Pangariang, Dopi, dan pintu.
Istilah Baratan di sini adalah komponen kayu yang membujur dari muka hingga belakang rumah.
Sedangkan Solabako adalah tiang-tiang penyangga yang ada di area serambi rumah.
Lantas ada Pangariang yang berupa kayu melintang di antara tiang-tiang penyangga.
Nah, dinding rumah bagi masyarakat setempat dengan istilah Dopi. Dopi pada rumah adat ini beragam jenisnya. Namun rata-rata materialnya berupa papan kayu yang tebalnya 2 cm dan lebar 30 cm.
Panjang papannya sendiri 2 hingga 3 meter, menyesuaikan kebutuhan. Untuk jenis material kayu yang digunakan juga beragam. Namun yang jelas kayu jati masih jadi yang terfavorit.
Selain papan kayu, Dopi pada rumah adat ini juga bisa berupa kayu nibung ataupun bambu.
Lantas, bagaimana dengan cara pemasangannya? Apakah ada teknik khusus agar papan kayu atau bambu tetap bisa terus berdiri dengan stabil?
Masyarakat Bolaang Mongondow sudah lama mengaplikasikan teknik ikat.
Namun seiring berjalannya waktu, banyak masyarakat setempat yang menggunakan teknik lain. Tepatnya teknik sambung dengan menggunakan paku.
Bagaimana dengan lantai? Lantai rumah ini juga bermaterial yang sama dengan dinding rumah. Alternatifnya, bisa menggunakan papan kayu, bambu, atau kayu nibun.
Biasanya pemilik rumah akan menggunakan material yang sama untuk lantai dan dinding rumah agar tampak seragam.
Yuk pindah ke area serambi atau teras depan rumah yang terbilang sangat luas untuk ukuran sebuah teras.
Di sisi kanan kirinya terdapat tangga lengkap dengan teralisnya yang umumnya dari kayu. Untuk ketinggian dan juga derajat elevasinya biasanya akan menyesuaikan tinggi kolong rumah itu sendiri.
Semakin tinggi kolongnya, jumlah anak tangganya juga akan semakin banyak. Tinggi kolong nantinya juga dapat berpengaruh pada model tangga yang akan pemilik rumah aplikasikan.
Jika kita amati gambar Rumah Adat Bolaang Mongondow di atas, ada dua model tangga pada rumah adat ini.
Model pertama adalah tangga tunggal, dan model yang kedua adalah model tangga yang ada belokannya.
Bagian Atas
Untuk bagian atas, komponennya ada yang namanya Katou, Bindubungan, Oigi Binubungan, Bentanga, Lotad, dan Atop.
Katou di sini tersusun dari dua bagian yang disebut Totara dan Kaso. Agar semakin sempurna, masyarakat setempat memasang Bindubungan atau kayu bumbungan.
Di bagian atas rumah juga terdapat komponen tiang yang masyarakat sebut dengan istilah Tiang Raja atau Oigi Binubungan.
Tak jauh dari Tiang Tangga, ada Bentaga yang merupakan tiang penyangga Tiang Raja dan kayu bumbungan yang terpasang dalam posisi miring.
Komponen lain yang wajib ada di bagian atas rumah adat ini adalah Lotad alias kayu penyangga penutup atap.
Dan komponen yang terakhir adalah Atop atau penutup atap yang terbuat dari daun nipah atau rumbia.
Sedangkan untuk modelnya, pilihannya ada model atap yang mirip dengan model atap Rumah Bungkus Nasi, Rumah Lumalako, Rumah Sinumuntotoi, dan Rumah Binou.
Pembagian Ruangan pada Rumah Adat Bolaang Mongondow
Rata-rata Rumah Bolaang Mongondow terbagi menjadi empat ruangan, yaitu Dungkolon, Dapur, Dodungon, dan Yu’ong In Baloi.
Dungkolon ini adalah area serambi alias area muka rumah. Masuk ke dalam ada ruangan untuk kamar. Kemudian ruangan belakang digunakan untuk dapur.
Nah, di antara dapur dan kamar, terdapat ruang tengah yang luas. Ruang tengah inilah yang masyarakat beri nama Yu’ong In Baloi.
Selanjutnya di bagian atas rumah terdapat satu kamar khusus yang sudah dilengapi dengan anak tangga.
Mungkin ruangan khusus ini sama fungsinya dengan loteng di rumah-rumah modern. Hanya saja kamar khusus di rumah adat ini digunakan untuk memingit anak gadis yang hendak beranjak dewasa.
Fungsi Ruangan pada Rumah Adat Bolaang Mongondow
Tiap ruangan tentu ada fungsinya masing-masing. Seperti area serambi yang merupakan tempat untuk menerima tamu dan juga tempat untuk bermusyawarah.
Sementara untuk ruangan tengah, fungsinya ada beberapa. Sebut saja sebagai tempat bermain bagi anak-anak, tempat makan, dan tempat untuk tidur di malam hari.
Nah, ketika beralihfungsi sebagai tempat untuk tidur, pemilik rumah akan memasangkan penyekat ruangan yang bisa dipasang-lepas kapan saja.
Berikutnya ada dapur yang fungsinya untuk mengolah bahan makanan dan juga sebagai tempat penyimpanan.
Dari penjelasan di atas, terbukti bahwa Rumah Adat Bolaang Mongondow ini sangat unik, terutama pada struktur dan juga ruangan-ruangannya.
Buat kamu yang masih penasaran dengan desain aslinya, kamu bisa datangi langsung situs aslinya di Kab. Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Tapi bagi kamu yang penasaran dengan rumah adat Indonesia lainnya, boleh banget cari informasinya dari berbagai sumber.
Di antaranya dari buku-buku, situs-situs berisi informasi dan edukasi, atau bisa juga dengan mendatangi museum khusus yang memamerkan koleksi rumah adat.